Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, melantik sejumlah 39 kepala sekolah SMP dan SD di pendopo Parasamya Kamis 11 Juli 2013. Disampaikan Bupati bahwa menghadapi penerapan kurikulum 2013 yang akan segera diimplementasikan, bupati menghimbau kepada kepala sekolah untuk turut mengawasi implementasi kurikulum 2013 melalui sistem elektronik pemantauan implementasi kurikulum (EPIK) 2013. Di harapkan para kepala sekolah dan guru yang telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan dapat segera mengimplementasikan EPIK untuk memantau distribusi buku serta memantau informasi pelaksanaan pelatihan dari Instruktur Nasional bagi Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, guru inti hingga guru sasaran. Sebagai kepala sekolah, saudara juga harus menjadi motor serta mengkoordinir para guru yang telah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013 untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapat di lokasi sekolah masing-masing.

Pelantikan Kepala Sekolah yang dilaksanakan di awal tahun ajaran baru , merupakan langkah yang strategis dan tepat bagi para kepala sekolah yang baru dilantik ini melakukan penataan dan konsolidasi manajemen sekolah masing-masing. Saya berharap pada tahun depan  kinerja para kepala sekolah yang baru dilantik ini, dapat meningkatkan kualitas kelulusan siswa yang berada di Kabupaten Sleman. Di tahun depan diharapkan tidak hanya SMPN 4 Pakem saja yang mampu meraih nilai rerata UAN tertinggi di DIY, tetapi juga muncul sekolah baru yang rerata nilai Uan berada di 10 besar DIY. Kita harus optimis terhadap peningkatan kualitas pendidikan Di Kabupaten Sleman. Pada tahun ajaran 2012/2013 ini, rerata nilai UAN SD di Kabupaten Sleman cukup bagus. Sebanyak  44,04% dari 14.545 siswa SD  yang mengikuti ujian  memperoleh nilai uan 24 keatas. Jumlah siswa dengan nilai tersebut  merupakan 31,21 % dari seluruh siswa di DIY yang memiliki nilai 24 keatas. Untuk Rerata nilai UAN SMP, siswa yang memperoleh nilai UAN 32 keatas sebanyak  20,68 % dari jumlah siswa yang mengikuti ujian 12.838 siswa. Jumlah siswa dengan nilai tersebut  adalah 25,42% dari jumlah siswa di DIY yang memperoleh nilai 32 keatas.


Pada akhir tahun ajaran 2012/2013 sejumlah sekolah juga telah masuk dalam peringkat 10 besar tingkat provinsi diantaranya SMP N 4 Pakem, SMP N 1 Godean, SMP N 1 Sleman dan SMP N 4 Depok, SMK 2 Depok, SMK N 1 Depok, SMK N 1 Tempel dan SMK N 1 Godean. Pembangunan pendidikan di Sleman tidak hanya untuk peningkatan kualitas semata, tetapi juga diorien-tasikan pada pemerataan pendidikan. Salah satu komitmen Pemkab Sleman agar semua anak di Sleman berpendidikan minimal SMA/SMK keatas, adalah dengan fasilitasi bantuan penyelenggaraan pendidikan untuk siswa SMA dan SMK dari keluarga miskin dan rawan miskin. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mengharapkan agar semua kepala sekolah segera mendata dan sekaligus membantu pengurusan administratifnya.


Pada kesempatan tersebut, seiring dengan pelaksanaan penerimaan siswa baru baik untuk tingkat SD, SMP, SMA dan SMK, Bupati meminta untuk dilaksanakan secara tertib sesuai regulasi yang telah ditetapkan yakni Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 60 Tahun 2011 tentang Larangan Pungutan Biaya serta Peraturan Bupati Sleman Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pedoman PPDB pada TK dan sekolah. Diharapkan tidak ada lagi keluhan dari masyarakat tentang adanya pungutan biaya-biaya dan juga penjualan seragam oleh sekolah. Seiring dengan makin seringnya muncul kasus kenakalan dan kriminalitas anak dan remaja di Sleman, seluruh sekolah di Sleman diminta untuk lebih meningkatkan pengajaran budi pekerti dalam sikap dan perilaku keseharian anak di sekolah. Selain itu juga memberikan pengetahuan tentang etika pergaulan serta bahaya-bahaya yang mungkin muncul. Penanaman nilai- nilai agama, moral, budi pekerti dan etika bagi anak didik harus terus menerus dilakukan.


Bupati sangat prihatin terhadap apa yang dialami anak kita Priya Pustipa Restanti siswi SMK YPKK dan Nanda Amdia Setyowati siswi SMP Negeri 3 Depok. Peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua baik, guru, orang tua dan juga kita sebagai aparat pemerintah.


Sudah saatnya sekolah-sekolah terutama SMP dan SMA serta SMK juga memberikan pemahaman pada siswa  tentang literasi media elektronik dan juga sosial media.  Agar dari  diri siswa tumbuh kamauan dan kemampuan untuk melakukan selektivitas pemanfaatan media untuk hal-hal yang positif. Selain itu diharapkan Kepala sekolah dan guru meningkatkan komunikasi dengan orangtua siswa ataupun wali murid. Dengan maksud agar terwujud pengajaran dan pengawasan di lingkungan sekolah, keluarga yang sinergi. Ditambahkan pula bahwa problematika di lapangan masih banyak anak yang belum aktif untuk bertanya, mereka masih cenderung pasif. Padahaan anaak yang aktif bertanya biasanya anak yang justru cerdas.