Puncak  Hari Lingkungan Hidup Sedunia di kabupaten Sleman dilaksanakan, Rabu, 3 Juli 2013 di Pendopo Ambarukmo. Acara dihadiri oleh Bupati Sleman beserta ibu, Ketua DPRD Sleman, Camat,serta pejabat lainnya.

Menurut Dra. Epipana Kritiyani, MM, Kepala Kantor LH Sleman Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2013 ini “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi Untuk Selamatkan Lingkungan”. Kegiatan yang dilakukan dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yakni Lomba Lingkungan Hidup yang diikuti 9 kecamatan untuk 4 kategori yaitu perintis lingkungan hidup juara I Winarta dari Turi dengan kegiatan Pemanfaatan Nutrisi Hayati untuk Pertanian Organik, Kategori penyelamat Lingkungan Hidup Juara I Kelompok Bank Sampah Sayuti Melik Pakem dengan kegiatan pengelolaan sampah mandiri dan lingkungan, Kategori pengabdi lingkungan hidup Juara I Muslikah, AMKL, Petugas Sanitarian UPT Puskesmas Sleman dengan kegiatan penampingan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan kesehatan dan lingkungan, Kategori Pembina lingkungan hidup Juara I H. Habib Habudin Ngemplak dengan kegiatan Peternakan Syariah dan Pertanian Organik. Juga dilaksanakan Lomba Cerdas Cermat Bidang Lingkungan Hidup tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, Evaluasi Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan (Adiwiyata), Evaluasi Pondok Pesantren Berwawasan Lingkungan, Lomba Emisi dan Uji Petik Kendaraan bermotor roda empat, lomba kebersihan dan keteduhan kota kecamatan dan pendistribusian tanaman 8428 ke sekolah, perumahan, mahasiswa KKN, LSM, Perguruan Tinggi, Padukuhan desa dll.

Bupati Sleman dalam sambutannya mengemukakan tema ini hari lingkungan hidup memberikan gambaran yang mudah serta membuka kesadaran masyarakat atas pentingnya menyikapi pemanfaatan makanan dan sumber daya alam termasuk pemanfaatan bahan makanan secara bijak. Upaya merubah pola konsumsi merupakan sebuah budaya yang harus diciptakan untuk mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan yang memboroskan dan ‘memubazirkan’ makanan menjadi limbah dapat merugikan tidak hanya dari sisi keuangan namun juga menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan. Untuk itu perlu mengedukasi anak-anak membiasakan diri makan secukupnya sesuai dengan porsi makanan yang tepat.

Pemeliharaan lingkungan hidup bukan hanya menjadi tanggung jawab instansi lingkungan hidup namun juga seluruh stakeholder termasuk swasta dan masyarakat. Oleh karena itu perlu usaha bersama untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman. Upaya pelestarian ekosistem juga dapat dimulai dari lingkungan terdekat dengan memaksimalkan pemanfaatan halaman dan pekarangan dengan tanaman sayur dan tanaman obat keluarga. Upaya ini tentu dapat sekaligus membantu ekonomi keluarga. Yang tidak kalah pentingnya harus menata kembali manajemen pengelolaan sampah. Masyarakat harus menghilangkan budaya membakar sampah yang dapat merusak lingkungan. Membiasakan diri memilah sampah sesuai sifatnya juga akan sangat membantu menjaga lingkungan. Upaya pemilahan sampah juga harus didukung dengan mengurangi penggunaan plastic dalam kehidupan sehari-hari.

Terkait dengan upaya pelestarian hutan, Sleman masih memiliki tugas berat. Di wilayah Kabupaten Sleman ini juga terdapat lahan kritis dan lahan potensial kritis seluas 40.570,58 ha yang harus segera ditangani.  Oleh karena itu, dengan momentum Hari Lingkungan Hidup se-Dunia Bupati mengajak untuk  meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan serta upaya untuk pemulihan dan pelestarian hutan. Untuk menyelamatkan lingkungan dengan gerakan menanam pohon, khususnya di lokasi lahan kritis.

Acara juga diisi dengan pentas kesenian Tari Sapu Erina Dwiyoga dari MTS I Yogyakarta dan dilanjutkan dengan penanaman pohon di depan Pendopo Ambarukmo yakni pohon Kalpataru Oleh Bupati Sleman, pohon Lerak oleh Ketua DPRD Sleman, pohon Kanthil oleh GM Ambarukmo Plaza dan pohon Kenari oleh GM Royal Ambarukmo.