Satu anak meninggal di dusun Mancasan Dero Cndongcatur Depok Sleman yang diakibatkan penyakit Demam Berdarah. Kejadian tersebut merupakan kejadian selama sepuluh tahun terakir. Karena kejadian yang pertama terjadi tahun 2003 lalu yang juga mengakibatkan saru anak meninggal dunia akibat penyakit yang sama. Sedang kejadian di tahun 2013 tersebut juga diakibatkan Demam Berdarah. Satu anak yang meninggal dunia tersebut atas nama Adelaide Rizki Arka.  Hal tersebut terungkap saat dilakukan  monitoring Gerakan Jumat Bersih (GJB) yang dilakukan Tim Kelompok Kerja Opersional DBD ( PokjanalBDB) Kabupaten Sleman yang dilaksanakan Jumat 7 Juni 2013 di Mancasan Dero Condongcatur Depok. Sementara itu kepala dusun Mancasan Dero Ribut Suparman paada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kejadian tersebut dimungkinkan akibat kurang bersihnya lingkungan, terutama tempat air/bak mandi yang kurang diperhatikan oleh masyarakat. Karena banyaknya kos-kosan tersebut, kadang ada yang peduli dengan kebersihan, tetapi juga ada yang kurang peduli dengan lingkungan.

Dari hasil monitoring yang dilakukan tim Pokjanal kabupaten sleman dari 70 rumah yang terdiri 4 RT terdapar 20 rumah yang tempat air/bak mandinya positif ada jentiknya. Sementara masih banyak rumah yang lain yang belum dimonitoring, dan dimungkinkan masih banyak rumah yang positif ada jentiknya. Untuk itu diharapkan masyarakat peduli dengan lingkungan dan kebersihan, terutama yang berkaitan dengan air baik itu bak mandi, pot bunga maupun tempat yang dimungkinkan untuk genangan air untuk sarang nyamuk.

Monitoring GJB tersebut dipimpin langsung Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan kabupaten sleman, yang pada kesempatan tersebut mengharapkan pada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan lingkungan terutama bak air agar dikuras minimal seminggu dua kali, termasuk jangan ada pot bunga ada airnya yang dimungkinkan untuk sarang nyamuk. Dan yang lebih penting jangan bergerak setelah ada korban seperti yang terjadi saat ini. Untuk menjaga agar tidak terjadi hal serupa maka mulai saat ini kebersihan lingkungan harus selalu diperhatikan daan dijaga dengan baik, mengingat di tempat tersebut mayoritas rumah untuk kos-kosan maka untuk menjaga lingkungan yang berish dan sehat harus melibatkan penghuni kos. Salah satu upaya dalam pemberantasan penyakit DB dengan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

Sementara itu Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Heni Hendartiwilujeng yang ikut dalam Tim POkjanal tersebut menambahkan bahwa untuk mencegah penyakit DB banyak cara yang bias dilakukan masyarakat, misalnya dengan membentuk Satgas pencegahan penyakit DB seperti yang dilakukan di tempat lain dengan membentuk Satgas Kancil (Kader Andalan Cilik) yang bias melibatkan anak-anak untuk ikut memantau  Jentik. Tentu pada awalnya didampingi orang tua, dan selanjutnya setelah berjalan bisa dipelas setelah berjalan dengan baik. Dengan melibatkan anak-anak secara tidak langsung mendidik mereka untuk berlaku hidup sehat dan bersih.