Ada yang berbeda pada pertemuan rutin Dharma Wanita Kabupaten Sleman bulan Juni ini. Sejumlah ibu-ibu anggota Dharma Wanita Sleman dari berbagai instansi di Kabupaten Sleman tampak menyimak penjelasan dari Dr. Etty Budiasri, SPm, dokter mata dari Bayukarta Eye Center yang memberikan penjelasan tentang pentingnya menjaga kesehatan mata sejak dini untuk mengurangi resiko kebutaan. Pertemuan rutin ini dilaksanakan di Aula Badan KB, Pemberdayaan Masayraakat dan Perlindungan Perempuan pada Jumat, 7 Juni 2013.

Dalam pertemuan ini dibahas mengenai tingginya tingkat penderita katarak yang terus meningkat setiap tahunnya. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita katarak terbanyak kedua di dunia.  Sedangkan di DIY sendiri 1,47% penduduk menderita katarak dan naik 10% setiap tahunnya. Pada dasarnya penyakit ini cukup mudah dicegah, yakni dengan membiasakan diri menghindari paparan sinar matahari langsung dan mengurangi intensitas paparan cahaya dari berbagai gadget yang biasa kita gunakan setiap harinya, demikian disampaikan oleh dokter mata lulusan Universitas Diponegoro ini.

Oleh karena itu penting bagi para ibu untuk turut melindungi keluarga sebagai unsur masyarakat terkecil. Ibu dapat membantu pemenuhan gizi anak-anaknya sebagai upaya preventif munculnya penyakit mata, namun Dr. Etty mengingatkan bahwa pemberian vitamin A  tidak perlu berlebihan, cukup satu minggu sekali sesuai kebutuhan. Disamping itu, para ibu juga perlu mewasapdai gejala penyakit mata seperti pandangan kabur, kurang jelas dan gejala-gejala lain kemudian segera mengkonsultasikan kepada dokter spesialis.

Menurut Amalia Riyadi, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Sleman, pemberian pengetahuan tentang kesehatan mata ini dilakukan untuk mengedukasi anggota Dharma Wanita Sleman tentang pentingnya peran ibu dalam melindungi keluarga dari bahaya penyakit mata, mulai dari penyakit mata ringan bahkan hingga penyakit fatal seperti katarak.

Pada kesempatan ini, juga dihimbau kepada para anggota Dharma Wanita untuk turut serta menjaga kualitas kesehatan di lingkungannya. Bagi ibu yang mengetahui adanya penderita katarak di lingkungan tempat tinggalnya dapat segera melaporkan ke Puskesmas terdekat untuk dapat dibantu pengobatannya. Hal senada juga disampaikan oleh Dra. Puji Astuti, Sekretaris Badan KBPMPP bahwa ibu-ibu anggota Dharma Wanita dapat turut menjadi kader penanganan KDRT di lingkungannya. Masyarakat yang mengetahui tentang adanya pelanggaran KDRT di lingkungannya dapat melaporkan hal ini kepada BKBPMPP melalui sms center Sleman ke 2740 atau melalui media social dan surat keluhan warga di www.slemankab.go.id.