Kreatifitas SDM Menentukan Pelayanan Di Bidang Kepariwisataan
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2012 mencapai 8.044.462 atau meningkat sebesar 5,16% dari tahun 2011. Peningkatan tersebut tidak lepas dari semakin baik dan beragamnya kualitas produk wisata yang ditawarkan di seluruh Indonesia. Salah satu program yang dipilih adalah pengelolaan pengembangan destinasi pariwisata yang berkesinambungan serta berbasis proses melalui Destination Management Organization atau organisasi Manajemen Destinasi yang selanjutnya disingkat DMO di 15 lokasi yaitu Sabang, Toba, Java Promo-Borobudur, Pangandaran, Kota Tua Jakarta, Rinjani, Bunaken, Wakatobi, Derawan, Bromo-Tengger-Semeru, Flores-Komodo, Raja Ampat, Toraja, Tanjung Putting dan Regional Bali. Pengembangan DMO yang berlangsung secara berkelanjutan dari tahun 2010 hingga 2014 ditujukan untuk mengurangi egoisme daerah, serta memberikan solusi daalam menyamakan persepsi lintas sektor dan kepentingan (vertikal dan horizontal), demikian halnya
dengan pemetaan potensi dan permasalahan pariwisata daerah. Hal tersebut disampaikan Direktorat Jenderal pengembangan Destinasi Pariwisata yang dibacakan Direktur pengembangan Daya Tarik wisata Dra. Retno Sulistyaningsih, MM pada saat musyawarah umum Java Promo di Grha Sarina Vidi, Selasa 26 Pebruari 2013. Lebih lanjut disampaikan bahwa sebagai pelayanan dibidang kepariwisataan kita tidak lepas dari kreativitas SDM yang berkecimpung di dalamnya, agar tidak lupa meningkatkan industri kreatif yang memiliki ciri khas suatu daerah maka perlu diberikan wadah untuk menyalutkan aspirasi atau tingkat kreativitas dari SDM tersebut, dan diharapkan Java Promo SDM yang berkualitas dan kreatif bisa memajukan industri kreatif.
Sedangkan Gubernur DIY dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Perindakop DIY Riyadi antara lain menyampaikan bahwa ditengah terjangan krisis ekonomi global yang berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia, namun permintaan terhadap wisata masih tetap tinggi. Kita patut berbangga bahwa Indonesia merupakakan Negara dengan tingkat kunjungan wisata yang tinggi dan telah berhasil membuktikan pada dunia internasional bahwa industri pariwisata Indonesia termasuk tahan terhadap krisis. Lebih lanjut disampaikan bahwa pengembangan pariwisata hendaknya lintas propinsi/kabupaten/kota dengan tidak lagi mengenal batas seiring dengan kemajuan teknologi informasi.
Sementara itu Bupati Sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda dr. Sunartono. M.Kes antara lain menyampaikan bahwa agar jejaring java promo tersebut dapat lebih berdaya dan berhasil guna, maka sangat perlu komitmen semua anggota, oleh karena itu musyawarah umum tersebut diharapkan dapat menguatkan komitmen bersama untuk saling terintegrasi dan terpadu dalam promosi dan mengembangkan kepariwisataan di DIY dan Jateng. Diharapkan pula agar melalui musyawarah umum java promo dapat dirumuskan agenda, program atau strategi untuk mempromosikan dan mengembangkan pariwisata di 16 daerah kabupaten/kota agar dapat semakin memberikan kontribusi penting bagi perekonomian daerah, regional dan juga nasional.
Sedang Drs. H. Yulisetiono, SH, MM dalam kesempatan tersebut melaporkan bahwa musyawarah umum Java Promo diikuti oleh bupati/walikota anggota java promo, semua pengurus sekretariat bersama, perwakilan komponen pariwisata dari seluruh anggota yang terdiri dari unsur tripartit, yaitu pemerintah, pelaku dan akademisi atau pakar. Sedang kegiatan java promo periode 2010 – 2012 telah dilaksanakan sebanyak 11 program 38 kegiatan oleh pokja I dan pokja II java promo. Sedang jumlah pengunjung ke Obyek Daya Tarik Wisata di wilayah java promo tahun 2011 mencapai 16.246.673 dan tahun 2012 naik menjadi 18.426.393.