Dua (2) orang sebagai tenaga kesehatan Kabupaten Sleman terpilih sebagai tenaga kesehatan teladan tingkat Provinsi DIY. Kedua tenaga kesehatan tersebut yakni Dwi Mulyani, AMd. Petugas Gizi Puskesmas Godean I, Kategori Tenaga Gizi (Nutrisionis) dan Sumaryati, Am.Ak, petugas Laboratorium Puskesmas Sleman, Kategori Tenaga Kesehatan Masyarakat (Analis Laboratorium).

Keduanya menempati peringkat I setelah dilakukan penilaian oleh Tim Tingkat Provinsi DIY dan akan menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan RI di Jakarta sekaligus mendapat undangan untuk tatap muka dengan Presiden SBY di PRJ dan mengikuti Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara 17 Agustus 2012 mendatang.

Dwi Mulyani yang bertempat tinggal di Grogol, Margodadi, Seyegan menjadi PNS sebagai petugas Gizi di Puskesmas Godean I, terpilih sebagai tenaga gizi teladan setelah usahanya melakukan pembinaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat Kelompok Pendukung (KPIBU) Ibu menyusui sebagai asupan ASI ekslusif. Keterlibatannya dalam 44 Posyandu di wilayah kerja Puskesman Godean I inilah yang membuat terpilih sebagai petugas gizi teladan. Dalam posyandu dibentuk kelompok ibu menyusui dan ibu hamil dengan kegiatan saling bertukar pengalaman, menyampaikan ide dan permasalahan seputar ibu hamil dan ibu menyusui. Menurut Dwi Mulyani pada tahun 2010 untuk asupan ASI ekslusif mencapai 45 % dan tahun 2011 mencapai 51 % sedangkan untuk tahun 2012 meningkat 56 %, hal ini masih jauh dari target sebesar 80%. Namun menurutnya hal ini sudah bagus karena dilihat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini tentu tidak terlepas juga berkat dukungan dari kader-kader kesehatan di Posyandu binaannya yang setiap posyandu ada 5 kader dan 3 kader diantaranya dilatih dan setiap bulan selalu diadakan pertemuan rutin di Puskesmas. Tidak kalah pentingnya Kades di wilayah Godean juga mendukung dengan dibuatkannya SK Kader yang menambah kemantapan dalam ketugasan kader. Menurut Dwi Mulyani dengan dukungan kader semakin memperlancar tugas mengingat dengan 44 posyandu yang ada diperlukan pengaturan waktu, baik pagi maupun sore hari, karena setiap kegiatan posyandu yang dilaksanakan akan berusaha didatangi. Hal ini tidak mengurangi kewajibannya sebagai seorang ibu 3 anak dan suami Mujadi yang bekerja di PT KAI. Sebagai petugas gizi juga dilibatkan untuk membina berbagai kegiatan seprti lomba UKS, lomba kader kesehatan, lomba masak dll.

Sementara Sumaryati, Am.Ak, terpilih sebagai analis laboratorium teladan, bertugas dilayanan laboratorium Puskesmas Sleman, tiap harinya melakukan layanan standar Puskesmas meliputi pemeriksaan Darah, Urine dan faeces rutin. Tiap harinya terdapat sekitar 25 sampai 40 sampel yang diperiksa di lab Puskesmas, yang dapat membantu dokter untuk menegakkan diagnose penyakit. Mengingat wilayah Sleman merupakan daerah endemis demam berdarah, maka sebagai seorang analis, Sumaryati merasa terpanggil untuk ikut terlibat dalam upaya kewaspadaan dini terhadap penyakit demam berdarah diwilayah kerjanya. Hal ini dilakukan dengan cara setiap pemeriksaan yang dilakukan dibuat pemetaan wilayah yang dipampang didinding. Setiap daerah yang mengarah ada DB diberi tanda paku merah dan paku kuning. Hal ini untuk mempermudah dalam melakukan tindakan pencegahan oleh petugas kesehatan yang lain baik melalui penyuluhan maupun tindakan lainnya.***