Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri memberikan bantuan peralatan masak kepada warga huntap Karangkendal, Janda Tagana serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama putra dan peresmian gedung Baitussalam Putri di Ponpes Baitussalam, Prambanan, Kamis 2 Agustus 2012.  Sementara itu Mensos Salim  Segaf Al Jufri dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa di Indonesia saat ini banyak penyandang anak terlantar yang jumlahnya mencapai 4,5 juta, termasuk penyandang masalah sosial. Di Cangkringan Mensos menyerahkan bantuan paket alat rumah tangga secara simbolis sebesar  Rp. 817,5 juta kepada 2.610 KK  di Huntap Karangkendal, Umbulharjo, Cangkringan. Isi paket berupa Termos dan Rice Cooker sesuai permintaan warga dan pemberian bantuan tersebut secara bertahap. Selain itu Mensos juga menyerahkan bantuan uang kepada  5 ahli waris Tagana yang meninggal saat erupsi Merapi masing-masing sebesar Rp. 2 juta  dan satu paket Food Ware. Bantuan diserahkan kepada ahli waris di Posko Tagana di Dusun Balong.

Bupati Sleman Sri Purnomo, dalam sambutannya di Prambanan melaporkan bahwa Huntap yang telah dihuni total 408 unit yang terdiri dari Karangkendal sebanyak 81 unit, di Batur 184 unit, di huntap Mandiri Umbulharjo 4 unit, di huntap Mandiri Kepuharjo 75 unit dan huntap Mandiri 64 unit. Sementara huntap lainnya yang belum ditempati dikarenakan belum adanya fasilitas air bersih dan listrik.

Terkait dengan bantuan kepada para difabel, perhatian Pemkab Sleman terhadap para difabel diwujudkan dalam berbagai kegiatan antara lain motivasi operasional untuk PPCS (Persatuan Penyandang Cacat Kabupaten Sleman), bantuan berupa alat Bantu, bantuan stimulan modal usaha dan bantuan pemberdayaan penyandang cacat dalam bentuk pelatihan. Menyinggung pendidikan di Kabupaten Sleman, Sri Purnomo menyampaikan bahwa kualitas pendidikan di Kabupaten Sleman tidak kalah dengan kabupaten lain. Sedang SD dan SMP yang ada di Ponpes Baitussalam, Prambanan meskipun usianya masih muda tetapi soal kualitas sudah sangat baik .

Dalam kesempatan tersebut hadir pula Hidayat Nur Wahid yang menyampaikan bahwa Pondok Pesantren bisa dijadikan tempat untuk mengasah diri baik secara intelektual maupun keagamaan. Juga bisa untuk mengukir prestasi dimasa datang.

Mensos selanjutnya menyerahkan secara simbolis  untuk 13  Kube difabel masing-masing 20 juta oleh Menteri Sosial, dan 50 juta rupiah untuk  tambahan makanan anak PPM pedesaan.