Panen Raya Tanaman Obat dilaksanakan pada hari Selasa, 10 Juli 2012 di Dusun Klumprit 1 Wukirharjo Prambanan Sleman. Dalam kesempatan ini tanaman obat yang dipanen adalah jahe. Lahan jahe yang merupakan milik kelompok tani  “Murih Mulyo” ini seluas 7 ha dari total 44 ha lahan pengembangan tanaman obat di wilayah Prambanan. Jahe yang ditanam ada 3 macam, yakni jahe emprit, jahe merah, dan jahe gajah. Jahe emprit memiliki nilai jual tertinggi karena rasa pedasnya. Dipasaran, harga normal untuk jahe ini berkisar Rp. 15.000- Rp. 25.000, namun pada saat harga naik bisa mencapai Rp. 40.000,00

Jahe konsumsi dapat dipanen saat rimpang berumur 8-10 bulan sedangkan jahe yang digunakan untuk bibit setidaknya harus berumur 11 bulan. Selain tanaman jahe kelompok tani Murih Mulyo juga menanam kencur, temulawak dan kunir. Pola tanam jahe menggunakan sistem tumpang sari dengan cabai dan selada sehingga pengairan dapat digunakan dengan maksimal.

Bupati Sleman sangat kagum terhadap para petani karena dapat memanfaatkan lahan yang ada, dari hasil panen tanaman obat tersebut oleh masyarakat diolah menjadi produk instan sehingga meningkatkan nilai jual. Selain tanaman obat Sri Purnomo juga mengharapkan agar masyarakat Wukirharjo tetap mempertahankan memelihara sapi dan kambing sehingga pupuk organik yang dihasilkan dapat mensuplay wilayah Sleman. Terlebih nilai jual pupuk organik saat ini mulai meningkat.

Dalam sesi tanya jawab anggota kelompok dengan Bupati Sleman, masyarakat meminta pemerintah membantu pengairan di wilayah Wukirharjo karena selama ini sistem pengairan yang digunakan hanya mengandalkan sumur renteng. Bupati Sleman menyanggupi, akan tetapi masyarakat diminta sabar serta bisa memanfaatkan fasilitas yang ada untuk sementara waktu sampai pengadaan pengairan terlaksana.