Pemerintah Kabupaten Sleman Selasa, 26 Juni 2012 menyelenggakan Rapat Koordinasi Keterpaduan Bina keluarga Balita ( BKB ) pendidikan anak Usia Dini ( PAUD ), SDIDTK dan Posyandu Tingkat Kabupaten di Aula Lt. III Dinas Nakersos Kab. Sleman. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak yang holistik atau terpadu melalui keterpaduan program BKB PAUD SDIDTK dan Posyandu.

Peserta rakor terdiri dari 100 orang yang merupakan perwakilan setiap kecamatan, Ketua TP PKK 17 orang, PKB 17 orang, Himpaudi 18 orang, serta lintas sektor lainnya. Pemateri adalah Tim keterpaduan PKB PAUD SDIDTK Propinsi dan Kabupaten terdiri dari (BPPM DIY, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan PM PP, TP PKK Kabupaten, RSA UGM.

Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan  dr. Endang Pujiastuti, M.Kes mengatakan bahwa keluarga merupakan wahana utama terbentuknya kebribadian dan pranata sosial pertama dalam membekali anak manusia yang tumbuh dan berkembang dengan nilai-nilai kehidupan bagi para anggotanya, yang kelak kemudian hari akan menentukan kondisi masyarakat, bangsa dan negara. Masa balita adalah masa paling kritis, suatu masa keemasan yang hanya satu kali dan tidak pernah terulang kembali. Oleh karena itu keterpaduan program Bina Keluarga Balita, Pendidikan Anak Usia Dini, Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang dan Pos Pelayanan terpadu merupakan suatu hal yang harus diwujudkan, sebab satu dengan yang lainnya saling berpengaruh dan tidak dipisahkan.

Wakil Bupati Sleman Hj. Yuni Satia Rahayu, Ssos, Mhum antara lain mengatakan bahwa dalam mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, berdaya saing dan berkeadilan gender, Pemerintah Kabupaten Sleman memulainya dengan berupaya membentuk kualitas sumberdaya manusia. Dalam membentuk kualitas sumberdaya manusia ini, kualitas anak selalu menjadi prioritas, tidak hanya di bidang kesehatan, pendidikan tetapi di bidang yang lain.

Guna menunjang proses pendidikan bagi anak-anak, pada saat ini di Kabupaten Sleman terdapat play group (kelompok bermain) sebanyak 219 lembaga dengan jumlah siswa 6.755 anak, 507 Satuan Paud Sejenis dengan jumlah warga belajar sebanyak 20.580 anak, dan Taman Penitipan Anak (TPA) berjulmah 107 lembaga dengan jumlah anak yang dititipkan sebanyak 2.739 anak.

Sedangkan, upaya untuk meningkatkan kesehatan Balita dan Ibu Hamil dilaksanakan dengan mengaktifkan kelompok Posyandu. Bahkan Keberadaan posyandu dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada Tahun 2011 di Kabupaten Sleman terdapat 1511 posyandu. Jumlah tersebut melebihi jumlah padusunan yang ada. Wabup mengharapkan agar sarana pendidikan serta kesehatan bagi anak-anak ini harus dikelola dengan baik. Hal ini, tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun juga menuntut keterlibatan dan peran serta semua pihak untuk terlibat dan peduli kepa­da pendidik­an anak, salah satunya adalah dengan meningkatkan peran masyarakat dan swasta untuk menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini.

Selain itu, gerakan membangun generasi muda yang berkualitas ini, harus sinergi, dan terpadu. Jangan sampai, kegiatan yang strategis dan mulia ini, justru kurang berdaya dan berhasil guna, karena ketiadaan koordinasi dan sinergi. Oleh karena itu wabup minta agar peserta memanfaakan pertemuan koordinasi ini, untuk menyelesaikan berbagai kendala serta menemukan strategi pengembangan pendidikan dan kesehatan anak, yang lebih optimal.***