Kelompok Tani Di Jogotirto Panen Perdana Impari dan Situbagendit
Kelompok Tani di Dusun Kranggan Jogotirto Berbah Sleman hari Senin, 18 Juni 2012 melakukan panen perdana padi varietas Impari 13 dan Situbagendit di Bulak Kranggan, Jogotrirto, Berbah. Panen perdana dihadiri oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, kepala Dinas Pertanian Propinsi DIY Nanang Suwandi, Ka.Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. S Riyadi Martoyo, dan manajemen Pupuk Kujang. Pada kesempatan tersebut Bupati Sleman juga menyerahkan bantuan peralatan pertanian secara simbolis kepada kelompok tani di Sleman. Kelompok tani di Sleman yang mendapatkan bantuan sebanyak 10 kelompok tani yang melakukan SLPTT model dengan keluasan 25 Ha. Masing – masing kelompok memperoleh bantuan alat berupa hand tractor, 1 sumur pompa, 3 buah sprayer dan pupuk senilai Rp 64.850.000,-.
Dalam laporanya ketua kelompok tani mengatakan bahwa di Dusun Kranggan terdapat 2 kelompok Tani yaitu Ngudi Makmur dan Sedyo Rahayu yang berada di ujung paling Timur dari kabupaten Sleman. Pada tahun 2012 kedua kelompok mendapat kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan SL PTT Padi Non Hibrida Spesifik Lokasi ( SLPTT Model ) dari Dinas Pertanian Perikanan dan Kehuatan Kab. Sleman.
Pada waktu lalu produktifivitas padi sawah pada musim hujan II (gadu) 61,00 Kw/ha – 68,00 Kw/ha Gabah Kering Panen (GKP). Pada waktu itu permasalahan yang ada pada petani adalah belum menerapkan pemupukan berimbang sesuai dengan anjuran terutama pupuk P,K dan pupuk organic serta tanam jajar legowo (tajarwo) belum dilaksanakan.
Setelah melakukan SLPTT model yang mendapat fasilitas bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk organik, pupuk urea. NPK dan traktor diharapkan produktifitas dapat meningkat dan lebih baik. Setelah melakukan SLPTT tersebut dari hasil panennya dari hasil ubinan padi varietas Inpari 13 adalah 8,54 ton/ha GKP ada peningkatan hasil 1,74 ton/ha dibandingkan dengan subround II (Mei – Agustus ) tahun lalu (8,80 ton/ha), Hasil ubinan padi varietas Situbagendit adalah 9,59 ton/ha GKP ada peningkatan hasil 2,79 ton/ha dibandingkan dengan subround II (Mei – Agustus ) tahun lalu (6,80 ton/ha). Dengan demikian SL PTT Model terbukti dapat meningkatkan produktifitas padi 25 – 41 %, sehingga perlu diperluas agar program P2BN dapat tercapai. Dilaporkan juga bahwa panen periode Januari – April 2012 (Subround) Desa Jogotirto bahkan se Kec. Berbah hasilnya luar biasa, yaitu rata-rata 9,53 ton/ha GKP, dan untuk kelompok tani Ngudi Makmur 10,96 ton/ha GKP, dan kelompok tani Sedyo Rahayu 10,04 ton/ha GKP.
Dalam sambutanya Bupati Sleman Sri Purnomo, antara lain mengatakan bahwa bantuan dari Pemerintah Propinsi DIY ini nantinya para petani diharapkan mampu memproduksi padi secara maksimal dan Sleman tetap dapat mempertahankan predikat sebagai gudangnya beras di Prop. DIY. Untuk mempertahankan produktifitas beras di Sleman menghadapi tantangan yang sangat berat, terlebih lagi luas lahan pertanian di Sleman dari tahun ke tahun semakin menyusut, dengan demikian pelaksanaan panen padi dapat memberikan motivasi pada kelompok-kelompok tani lainnya untuk mengoptimalkan produksinya. Dan kami berharap program pemberian bantuan pada kelompok tani nanti bisa dilanjutkan untuk tahun 2013 yang akan datang.
Walaupun dihadapkan sebagai tantangan peningkatan kebutuhan beras yang tidak diikuti dengan penurunan laju alih fungsi lahan, selama 2007 sampai 2011 Kab. Sleman masih mampu mempertahankan predikat sebagai lumbung beras Prop. DIY yang tahun 2011 kemarin masih surplus sebesar 63.865 ton beras. Sekarang panennya rata-rata per ha naik kira-kira 0,7 ton/ha atau 7 kw/ha secara jumlah lahan yang ditanami padi pada tahun ini, kalau kemarin surplusnya kita 63.000 ton lebih, nanti muda-mudahan tahun 2012 surplusnya menjadi sekitar 90.000 ton.***