Dubes Slovakia, H.E. Mr. Stefan Rozkopal menyerahkan bantuan dalam bentuk uang yang telah diserahterimakan secara simbolis oleh Presiden Slovakia pada Oktober 2011 lalu. Penyerahan bantuan dilakukan di TK ABA Ngrangkah Umbulharjo, yang berlokasi di shelter Plosokerep Kamis, 10 Mei 2012. Bantuan sebesar 4000 euro ( sekitar Rp 49.615.000,-) tersebut diterima oleh Ketua Yayasan TK ABA Ngrangkah yaitu Siti Karimah dan disaksikan oleh Assekda Bidang Pembangunan, Dra. Suyamsih, MSi mewakili bupati Sleman, para guru serta perangkat desa setempat. Pada kesempatan tersebut Stefan mengeluarkan uang pribadinya sebesar 400 ribu rupiah untuk menambah total bantuan sehingga menjadi 50 juta rupiah.
Pada kesempatan tersebut, Suyamsih mengatakan bahwa bantuan tersebut tentunya menjadi sebuah dorongan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak agar mereka tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas. Sementara Stefan Rozkopal menyampaikan rasa senangnya karena bisa benar-benar menyerahkan langsung bantuan tersebut. Namun demikian Stefan juga berpesan agar bantuan tersebut digunakan dan dimanfaatkan sesuai dengan proposal yang telah diserahkan. Penggunaan bantuan harus benar-benar transparan dan berhati-hati, untuk itu Stefan meminta agar setiap pengeluaran/pembelanjaan juga disertai dengan bukti kuitansi. Laporan yang diminta Slovak terdapat 2 jenis laporan yaitu laporan secara teknis dan laporan keuangan. Kedepannya Slovakia akan berkunjung lagi atau pun mengirimkan wakilnya untuk melihat sejauh mana pembangunan TK tersebut berjalan.
Stefan juga mengungkapkan bahwa di Slovakia tidak terdapat warga muslim namun menurutnya membantu itu tidak memandang perbedaan agama, dan inilah yang ingin digarisbawahinya. Sebagai seorang ayah dengan 3 orang anak perempuan, Stefan sangat peduli dengan pendidikan anak-anak dan sangat memahami betapa pentingnya pendidikan anak. Stefan juga mengatakan bahwa jika perkembangan pembangunan TK ABA Ngrangkah ini positif, kemungkinan untuk bantuan tahap kedua akan diperjuangkannya. Di akhir acara, Stefan menyerahkan booklet sekilas tentang Slovakia (dalam bahasa Indonesia) agar masyarakat mengetahui info tentang Slovakia.
Dalam sesi tanya jawab, ditanyakan mengenai sistem pendidikan di Slovakia. Dikatakannya bahwa di Slovakia berlaku wajib belajar 9 tahun (mulai usia 5 hingga 14 tahun). Apabila orangtua diketahui tidak menyekolahkan anaknya, orangtua anak tersebut bisa dipenjara. Masalah pendidikan anak sangat diperhatikan di Slovakia, bahkan seorang ibu pekerja yang melahirkan bisa cuti hingga si anak berusia 2 tahun. Seorang anak harus menempuh pendidikan 9 tahun tersebut kemudian melanjutkan ke highschool dan akhirnya menempuh ujian negara. Sertifikat yang diperoleh dari ujian negara ini akan sangat berguna bagi si anak untuk mencari pekerjaan yang layak. Setelah penyerahan bantuan, Stefan mengunjungi bekas rumah Mbah Maridjan dan sempat berhenti di beberapa tempat untuk mengambil gambar Gunung Merapi.***