Senin, 7 Mei 2012 ujian  akhir nasional bagi siswa sekolah dasar mulai dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Bupati Sleman hari ini melakukan pantauan ke beberapa SD di wilayah Kabupaten Sleman diantaranya di SD N Pakem 1, SD N Srunen dan SD N Glagaharjo. Secara umum pelaksanaan UAN tahun 2012 ini dinilai cukup lancar tanpa ada masalah pada distribusi soal dan masalah teknis lainnya.

Di SD N Pakem misalnya sejumlah 39 siswa mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia dengan lancar di dua ruangan kelas yang disediakan. Sebelumnya siswa telah dibekali dengan berbagai pembelajaran dan pembekalan teori intensif yang diselenggarakan sekolah sebelum ujian berlangsung. Dengan persiapan ini diharapkan seluruh siswa dapat lulus 100%, demikian disampaikan oleh Jumari, Kepala Sekolah SD Pakem 1

Demikian juga dengan pelaksanaan UAN di SD N Srunen. Meskipun masih dilaksanakan di lokasi sekolah sementara di shelter Banjarsari, tidak menganggu pelaksanaan UAN bagi sejumlah 20 siswa yang mengerjakan soal-soal ujian di dua ruangan. Pelaksana harian SD N Srunen, Prihyanto mengatakan bahwa kondisi pasca erupsi tidak banyak mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pada tahun 2011 yang lalu 3 orang siswa SD N Srunen mampu meraih nilai 9,35 pada mata pelajaran IPA dan lulus 100%. Oleh karena itu pada tahun 2012 ini siswa siswi dapat meraih prestasi yang lebih baik daripada tahun lalu.

Pelaksanaan UAN di SD Glagaharjo juga berjalan lancar di ruang kelas yang telah selesai dibangun bantuan dari PT Pupuk Kaltim. Sejumlah 24 anak mengerjakan soal-soal ujian di 2 ruang kelas. Siswa siswi ini telah berada di sekolah sejak pukul 06.30. Sekolah telah menyediakan sarapan untuk menambah nutrisi para siswa untuk kemudian dilanjutkan dengan doa bersama sebelum mengerjakan soal ujian, demikian disampaikan oleh Poniyem, Kepala Sekolah SD Glagaharjo.

Pada tahun 2012 ini UAN SD dilaksanakan di 511 SD dengan total peserta sebanyak 14.382 siswa. Untuk memperlancar pelaksanaan ujian sejumlah 1734 pengawas juga ditugaskan dengan sistem silang antar sekolah. Sejumlah sekolah yang belum terakreditasi juga tetap difasilitasi pemerintah meskipun pelaksanaannya digabung dengan sekolah lain seperti yang dilaksanakan di MI Maarif Grojogan, Seyegan yang digabung ke MI Watukarung, SD IT Jabal Nur Gamping digabung ke SD N Meijing 1, SD Salman Al Farisi Mlati digabung ke SD Pogung Kidul, MI Darusholikhin Mlati digabung ke MIN Yogyakarta, SD IT Tarun Al Quran digabung ke SD N Sariharjo Ngaglik, SD IT Salsabila Ngagliuk digabung ke SDN Minomartani II dan SD Islam Al Islam Depok digabung ke SD N Babarsari.