Meski telah mendapat penghargaan dari Presiden RI karena telah berhasil menerapkan sistem jaminan mutu di tahun 2007, KUB Kebun Makmur tidak merasa puas hingga disini saja. KUB Kebun Makmur melalui ketuanya, Sumijo kemudian mendirikan kedai kopi Turgo di kebun Sawungan. Kedai kopi Turgo juga membuka layanan di Pameran Potensi Daerah tahun 2012 di deretan binaan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sleman.
Ide untuk mendirikan kedai Turgo ini awalnya datang dari Ka. Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Ir. S. Riyadi Martoyo, MM. Ide tersebut kemudian diwujudkan oleh KUB Kebun Makmur dengan membangun kedai turgo di kebun Sawungan. Kedai kopi ini mulai beroperasi sejak Februari 2012 lalu dan buka sejak pukul 14.00 – 22.00 WIB untuk hari-hari bisa, sedangkan untuk malam minggu bisa buka hingga pukul 24.00 WIB. Menu yang ditawarkan bervariasi mulai kopi tubruk, koi jahe hingga kopi susu segar. Untuk mensuplai susu sapi segar, KUB kebun makmur bekerjasama dengan koperasi susu sarono makmur Tak hanya memproduksi dan membuka kedai, KUB Kebun Makmur juga membuka wisata kuliner dan pengolahan kopi tradisional. Meskipun dilanda erupsi Merapi, namun simpanan kopi yang berada di Kebun Sawungan sebanyak 2 ton masih utuh, hanya kopi yang berada di petung dan peralatannya saja yang terbakar. Simpanan kopi yang 2 ton inilah yang saat ini diolah menjadi kopi bubuk
karena kopi yang masih segar harus mengalami masa penyimpanan selama 2 hingga 3 tahun untuk menghilangkan rasa “langu”nya. 
Saat ini luasan kebun kopi di Sleman sebanyak 200 hektar dan yang dapat dipanen baru 115 hektar karena tanaman yang lain masih muda dan belum berproduksi. Sedangkan rata-rata produksi 3,4 kuintal wose kering per hektar. Produktifitas kopi bubuk yang dihasilkan oleh KUB Kebun Makmur mencapai 1 kuintal per bulan. Kopi bubuk ini sebagian merupakan pesanan dari kafe-kafe yang ada di Jogja dan Bantul sedangkan sisanya adalah untuk toko oleh-oleh. Kedepannya Sumijo yang memperoleh pengetahuan pengolahan kopi dari Puslitkoka (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao) Jember ini berencana untuk memasarkan kedai kopinya ini melalui biro-biro wisata. Sumijo juga mengharapkan usaha kopi ini terus berkembang dengan adanya produksi pabrikan ini sehingga kesejahteraan petani kopi di Sleman juga semakin meningkat.