Untuk meningkatkan keharmonisan didalam keluarga, maka Pemerintah Kab. Sleman menyelenggarakan Desa Binaan Keluarga Sakinah DBKS tahun 2012 untuk Desa Sumberadi Mlati, Desa Widodo Martani Ngemplak, dan Desa Sendangagung Minggir Selasa, 24 April 2012 di Balai Desa Sumberadi Mlati Sleman. Dalam laporan yang disampaikan Kasi Urusan Agama Islam Kementerian Agama Kab. Sleman Slamet, SAg, MPdI bahwa dalam pencanangan DBKS ini terdiri dari dari Desa Sumberadi Mlati Sleman, Desa Widodo Martani Ngemplak, dan dari Desa Sendangagung Minggir Sleman.

Peserta DBKS saat ini adalah Kader, Motifator, sehingga Desa Binaan Keluarga Sakinah dari ketiga Desa ini, dan semua disosialisasi di DBKS Tingkat Propinsi. Kemudian sambutan Ketua Rombongan Tim DBKS Prop. DIY Drs. H Zainal Abidin, Mpdi, bahwa dalam evaluasi Desa Binaan Keluarga Sakinah Tingkat Propinsi DIY ini bukan semata mencari nomor yang kecil tapi tentu saja ingin mengetahu perkembangan dalam DBKS, dan aspek penilaian itu ada 4 yaitu : 1. Pemahaman dan Pengamalan ajaran agama, 2. Penghayatan dan Pengamalan ajaran agama didalam kehidupan berbangsa dan bernegara 3. Perkawinan dan kehidupan rumah tangga, 4. Aspek pengetahuan umum. Kemudian metode penilaian yaitu 1. Kunjungan lapangan, 2. Yaitu tes tertulis dan tes lisan.

Kemudian tim penilai untuk menentukan yang terbaik sebagai utusan mewakili Propinsi DIY ke tingkat Nasional. Selanjutnya sambutan Bupati Drs. H Sri Purnomo, MSI bahwa Pencanangan DBKS di Desa Sumberadi ini merupakan salah satu upaya strategis dalam memotivasi seluruh warga masyarakat untuk lebih aktif dan mandiri dalam melaksanakan program DBKS di wilayahnya. Diharapkan pula setelah kegiatan pencanangan ini, program DBKS khususnya di Kab. Sleman dapat semakin aktif dan dinamis.

Hubungan yang terjalin dalam sebuah keluarga hendaknya menjadi hubungan yang harmonis, sejuk dan nyaman, serta penuh rasa kasih sayang.  Sehingga kehidupan berkeluarga mendapatkan ketenangan dan ketenteraman, dan jauh dari nuansa kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini dapat diwujudkan hanya dengan terjalinnya hubungan timbal balik antara suami dan istri yang selaras, serasi, dan seimbang. Pasangan suami-istri harus saling menjamin komunikasi. Dengan komunikasi yang baik, maka segala masalah yang muncul dapat segera diatasi. Dalam komunikasi yang baik, pasangan suami-istri harus menghindari sikap emosional, dan menghindari egoisme.

Sebagai gambaran pentingnya keharmonisan dalam keluarga, selama tahun 2011, di Pengadilan Agama Sleman tercatat 297 kasus cerai talak dan 551 cerai gugat.  Tingginya angka cerai gugat dibandingkan cerai talak perlu mendapatkan perhatian semua pihak, terlebih dengan semakin meningkatnya tuntutan untuk mengembangkan kesetaraan gender. Keberhasilan dalam pembangunan kesetaraan gender, jangan sampai justru menjadi pemicu meningkatnya angka perceraian.

Kesamaan derajat antara laki-laki dan perempuan tentunya tidak melupakan kodrat masing-masing. Mereka  harus sadar akan posisinya masing-masing. Apapun profesi dan kedudukan perempuan, dalam rumah tangga adalah tetap sebagai ibu rumah tangga. Kesejahteraan dan keharmonisan rumah tangga tentunya sangat tergantung dari berperannya suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu, hal ini harus ditanamkan sejak dini.

Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas berawal dari sebuah keluarga. Keluarga merupakan pilar pendidikan. Keharmonisan sebuah keluarga tidak saja ditentukan dari aspek materi saja, namun juga aspek-aspek lain yang saling menentukan. Tanggungjawab untuk senantiasa menciptakan dan mempertahankan keharmonisan keluarga agar menjadi keluarga sakinah merupakan tanggungjawab seluruh anggota keluarga.

Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman juga senantiasa berupaya agar hal tersebut dapat dilaksanakan di Kabupaten Sleman. Selain itu, Saya mengharapkan dukungan seluruh kader DBKS dalam upaya membangun keharmonisan keluarga. Para kader DBKS inilah yang menjadi motivator dan penggerak kegiatan di tingkat yang paling bawah guna meningkatkan kualitas keluarga.

Dalam acara pencanangan DBKS ini juga dilakukan pembukaan selubung nama DBKS di Desa Sumberadi Mlati Sleman oleh Bupati Drs. H Sri Purnomo, MSI didampingi dari Ketua Tim DBKS Propinsi DIY, Kementerian Agama Kab. Sleman, Kabag Kesra Setda Sleman, dan Camat Mlati.