Penilaian UPPKS di  Sle­man ini memberikan suatu kebanggaan dan memotivasi  untuk melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan lebih baik.  Melalui pemberdayaan keluarga Pemerintah Kabupaten Sleman lebih termotivasi untuk meningkatkan tingkat pendapatan dan kesejahteraan keluraga. Guna mewujudkan visi pembangunan di Kabupaten Sleman, yaitu mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, berdaya saing dan berkeadilan gender, pemberdayaan kesejahteraan keluarga merupakan prioritas yang terus diupayakan oleh Pemkab Sleman. Hal tersebut disampaikan buypati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Badan KB perlindungan anak dan Pemberdayaan Masyarakat dr. Endang Pujiastuti , M.Kes saat menerima tim evaluasi UPPKS tingkat Prop. DIY di Sumberwatu Sambirejo Prambanan Selasa 17 April 2012. Lebih lanjut disampaikan bahwa Masalah utama yang menjadi kendala terbesar dalam keluarga adalah peningkatan kesejahteraan, dalam hal kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah finansial (pendapatan keluarga). Hal disebabkan banyaknya kebutuhan yang melingkupi keluarga sehingga orangtua (kepala keluarga) harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Berbagai upaya telah dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan kualitas keluarga agar keluarga mampu mengembangkan prakarsa dan meningkatkan kesejahteraannya.

Guna meningkatkan pemberdayaan keluarga, Pemkab Sleman tengah melaksanakan pembinaan pemberdayaan keluarga melalui pembinaan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, dan juga dilaksanakan kegiatan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera atau UPPKS. Sampai dengan saat ini kegiatan UPPKS di Kabupaten Sleman, diikuti oleh 9.725 anggota yang tergabung dalam 820 kelompok. Anggota UPPKS yang berasal dari keluarga pra sejahtera sebanyak 1.181 anggota. Sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat, dari tahun ke tahun, Pemkab Sleman senantiasa memberikan bantuan penguatan modal kepada kelompok UPPKS. Pada tahun 2010, Pemkab Sleman telah memberikan bantuan penguatan modal sebesar Rp. 1,085 Milyar yang diberikan kepada 172 kelompok UPPKS. Pada tahun 2011 yang lalu, bantuan penguatan modal yang diberikan sebesar Rp. 1,21 Milyar yang diberikan kepada 225 kelompok. Pada tahun 2012 ini, Pemkab Sleman juga telah menganggarkan bantuan penguatan modal bagi kelompok UPPKS sebesar Rp. 1,2 Milyar. Melalui bantuan pengutan modal ini, diharapkan akan meningkatkaan kemandirian dan kesejahteraan keluarga, yang pada akhirnya akan terwujud masyarakat Sleman yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Sleman akan terus memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat, khususnya para ibu-ibu yang bernaung dibawah organisasi kelompok UPPKS yang pada gilirannya nanti akan ikut berkontribusi dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

Sedangkan Sucipto SH selaku tim penilai dalam kesempatan tersebut antara lain menyampaikan bahwa tujuan penilaian ini adalah untuk lebih mendorong kegiatan UPPKS yang selama imi telah berjaln lebih meningkat lebih baik lagi. Dalam penilaian ini jangan semata-mata untuk meraih sebuah kewenangan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana meningkatkan  kegiatan yang pada akhirnya dapat menunjukan  kesejahteraan keluarga/masyarakat dengan usaha yang telah dijalani selama ini. Dalam penilaian ini yang dinilai bukan hanya kwalitasnya tetapi juga kegiatanya apakah kegiatan tersebut mudah meningkatkan kesejahteraan anggota/keluarga atau umum. Tim penilai yang terdiri dari berbagai instansi antara lain Dr.Siswatiningsih, SU dari PKK Prov DIY, Drs.Suryadi dari DPD AKU Prov DIY, Drs Heru triyono dari BPPM Prov DIY Supartinah dari Hunas Prov DIY.

Sementara itu Ny.Mujono/Dalimen selaku ketua UPPKS Sukopuri dalam laporanya antara lain menyampaikan bahwa: UPPKS Sukopuri beranggotakan 23 orang yang terdiri paling sedikitnya 1-5 orang KS II = 13 orang dan KS III = 5 orang jenis usahanya adalah pembuatan aneka makanan seperti keripik jamur tiram, keripik daun bayam, keripik tempe, keripik daun sirih dan keripik daun singkong. Juga pembuatan sambal, kerecek, teri dan pupuk organik. Disampaikan bagwa dibentuknya UPPKS antara lain bartujuan mengenalkan pendapatan uasahanya dan membentuk kelompok yang berkwalitas berwawasan luas terampil dan muslimdaya guna masyarakat ekonomi keluarga untuk keluangan waktu para ibu-ibu rumah tangga.

Dalam kesempatan tersebut, GKR pembayun menyampaikan pesan dan kesanya antara lain agar keberadaan UPPKS dipertahankan dan ditingkatkan lagi karena ternyata mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan berbagai produksi ayang ternyata mampu memberi nilai tambah dan meningkatkan penghasilan kelompok dan keluarga. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat ini diharapkan produk yang dihasilkan dikemas lebih baik lagi agar konsumen lebih tertarik untuk membeli. Soal rasa menurut GKR Pembayun sudah tidak diragukan lagi , ternyata produk UPPKS Sukopuri sangat enak. Tim Evaluasi dilepas oleh Camat Prambanan Sukamto, SH.