Untuk meningkatkan kesehatan jiwa maka Pemda Sleman di Aula Balai Desa Argomulyo Cangkringan Sleman, Rabu 11 April 2012 dilaksanakan Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa dan Penyerahan Bantuan Kursi Roda. Pada kondisi pasca bencana terdapat 0,38 pasien dari total jumlah penduduk mengalami kesehatan jiwa. Selain itu juga masih terdapat anggapan masyarakat bahwa kesehatan jiwa merupakan aib dan belum ada penanganan maksimal. Hal inilah yang mendasari pembentukan kader Kesehatan Jiwa.

Dengan sistem pelayanan kesehatan jiwa yang berbasis pada masyarakat dan ditunjang dengan kemampuan kader yang dapat pembekalan secara optimal dan berkelanjutan maka diharapkan masyarakat luas akan mendapatkan pelayanan secara merata terutama hal kesehatan jiwa.

Pendamping psikolog dalam penannanggulangan kasus gangguan jiwa akan dapat menekan jumlah gangguan jiwa berat. Dengan ilmu yang didapatkan memalui pelatihan dan pendampingan kader yang berkelanjutan, kader dapat menyebar luaskan pengetahuan yang diperoleh untuk melakukan intervensi langsung atau melakukan transver ilmu dalam rangka preventif terhadap masalah psikososial.

Perkembangan manusia akan meningkatkan kepekaan untuk berperilaku efektif dalam rangka menuju kesehatan yang komperhensif. Untuk itu diharapkan masyarakat dari kecamatan yang terdampak erupsi tetap mendukung upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara utuh baik lahir dan batin, fisik dan psikologis, pelatihan dilaksanakan dengan dana BNPB dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi Merapi, melalui pelatihan tersebut diharapkan jika nantinya ditemukan penderita kesehatan jiwa yang berat, maka akan difasilitasi pengobatan ke RS Grhasia dengan dana per orang 4 juta. Demikian laporan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sleman dr. Mafilindati Nuraini, Mkes.

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan penyerahan bantuan 25 kursi roda untuk Kec, Depok, Minggir, Tempel, Moyudan, Pakem dan Kec. Cangkringan, dan 7 lampu emergency secara simbolis dari Komite Percepatan Pengentasan Pengangguran Dan Kemiskinan oleh Bupati Drs. H Sri Purnomo, Msi, yang didampingi Ketua KP3K Sukardi dan Ka Dinas Kesehatan Kab. Sleman dr. Mafilindati Nuraini, Mkes.

Dalam kesempatan itu Bupati mengucapkan terimakasih kepada kepada Komite Percepatan Pengentasan Pengangguran dan Kemiskinan KP3K Yogyakarta yang telah memberikan bantuan kursi roda bagi warga tidak mampu. Dengan diserahkannya bantuan tersebut, diharapkan para penerima bantuan dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman. Bupati juga berharap agar bantuan tersebut dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Dengan alat bantu kursi roda, diharapkan bisa mempermudah dan memperlancar aktifitas terutama dalam berkarya dan bekerja.

Pemkab menyambut baik diselenggarakannya pelatihan kader kesehatan jiwa ini. Diharapkan para kader kesehatan tersebut nantinya dapat menmpingi masyarakat dalam upaya deteksi dan intervensi secara dini pada ganggungan kesehatan jiwa. Selama ini, di 24 Puskesmas di Sleman telah membuka layanan kesehatan jiwa yang didukung oleh tenaga Psikolog. Dengan adanya para kader kesehatan jiwa, tentunya upaya Pemkab Sleman dalam melayanani kesehatan jiwa masyarakat, akan semakin berdaya dan berhasil guna. Oleh karena itu, pelatihan tersebut harus dilakukan secara optimal dan harus berkelanjutan.

Dengan sistem pelayanan kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat, dan ditunjang dengan kemampuan kader yang telah mendapatkan pelatihan dan pembekalan secara optimal dan bekelanjutan, maka diharapkan masyarakat luas akan mendapatkan pelayanan secara merata, terutama dalam hal kesehatan jiwa. Para kader kesehatan jiwa  nantinya dalam melak-sanakan tugasnya juga mampu memotivasi spirit masyarakat dilingkungan tugasnya, untuk  selalu  meningkatkan mental kepribadian yang mau bekerja keras, ulet, dan tidak mudah putus asa. Mengingat ketiga aspek mentalitas  tersebutlah , yang seringkali menjadi penyebab kemiskinan terjadi.