Tubercolosis atau yang sering disebut dengan TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mikrobakterium dan dapat menular lewat udara. Penyakit ini merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian hampir di sebagian besar negaran di dunia. Umumnya penyakit ini menyerang paru-paru, kelenjar getah bening, selaput otak, kulit, tulang dan persendian, usus, ginjal dan organ tubuh lainnya. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara urutan ke-5 dari 22 negara yang memiliki masalah TB terbesar di dunia. Data Depkes RI menunjukkan bahwa angka prevalensi TB BTA positif secara nasional sebesar 110 per 100.000 penduduk. Sedangkan di wilayah regional Jawa dan Bali dengan angka prevalensi TB sebesar 64/100.000 penduduk.

Di Kabupaten Sleman pada tahun 2008 jumlah penderita TB secara keseluruhan ada 650 kasus dan 351 kasus diantaranya TB BTA positif. Tahun 2009 penderita TB secara keseluruhan ada 679 kasus dan 360 kasus diantaranya TB BTA positif. Tahun 2010 ditemukan TB 468 kasus dan 258 kasus diantranya TB BTA positif, sedangkan pada tahun 2011 ditemukan penderita sejumlah 526 dan 247 kasus diantaranya adalah TB BTA positif.

Diperkirakan pada tahun-tahun mendatang angka tersebut akan terus meningkat dikarenakan adanya beban ganda yaitu infeksi TB-HIV dan resistensi terhadap pengobatan TB (multiple drugs resistance/ MDR). Di Kabupaten Sleman tahun kasus TB dan HIV yang diobati di RS Sardjito pada tahun 2008 ada 27 penderita, tahun 2009 ada 30 penderita dan tahun 2010 ada 10 penderita. Mengingat besarnya ancaman TB maka perlu dilakukan berbagai upaya yang strategis yang mampu mengharmonisasikan peran pemerintah maupun swasta. Salah satu upaya strategi tersebut dilakukan melalui Peringatan Hari TB Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2012. Dinas Kesehatan pada tahun ini kembali memperingati Hari TB Sedunia bekerjasama dengan PPTI Cabang Sleman untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak dalam mewaspadai terjangkitnya penyakit TB.

Pada tahun ini Peringatan TB mengambil tema “Sleman Bersatu Melawan TB”. Peringatan ini dilakukan melalui berbagai kegiatan. Untuk mengingatkan ancaman bahaya TB pada 24 Maret 2012 akan disebarluaskan sms gateway yang berisi ajakan untuk menggenali gejala penyakit TB untuk menanggulangi penyakit ini lebih awal. Ajakan ini juga dilakukan melalui adlip di Radio UTY FM pada hari yang sama. Pada hari tersebut akan dilakukan juga aksi simpatik pembagian media informasi tentang pesan bahaya TB bagi para pengguna jalan di Jalan Afandi, perempatan ring road Gejayan dan pengunjung/ pedagang di Pasar Condongcatur Sleman.

Selanjutnya akan diselenggarakan sarasehan :Sleman Bersatu Melawan TB bertempat di Aula Bappeda Pemda Sleman dengan narasumber Dra. Yayi Suryo Prabandari, Phd dan dr. Mafilindati Nuraini, M.Kes. Selain itu peningkatan kesadaran tentang bahaya penyakit TB juga dilakukan melalui pemutaran film TB, spanduk dan leaflet penanggulangan TB di 25 puskesmas dan Rumah Sakit pelaksana DOTS.