Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 31 jiwa yang berasal dari Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi hari ini berpamitan dengan Bupati Sleman terkait rencana keberangkatan mereka untuk bertransmigrasi. 10 KK ini rencananya akan bertransmigrasi ke Simpang Tiga SP.3, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komiring Ilir Provinsi Sumatera Selatan. 10 KK ini terdiri dari 6 KK berasal dari KRB III, 3 KK berasal dari KRB II dan 1 KK berasal dari KRB I.

Rencananya mereka akan diberangkatkan dari Transito Tegalrejo Yogyakarta menuju Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan dengan kendaraan darat pada hari Senin 19 Desember 2011. Rombongan transmigran ini diperkirakan tiba di lokasi pada tanggal 23 Desember 2011. Para transmigran yang diberangkatkan ini mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sleman berupa 1 set peralatan dasar pertukangan dan pertanian serta bantuan modal kerja sebesar Rp 5.000.000 bagi transmigran yang berasal dari KRB III, II, I.

Setiap keluarga transmigran di tempat tujuan akan memperoleh fasilitas rumah tipe 36 dan lahan pekarangan seluas 0,25 ha, lahan usaha I seluas 0,75 ha diterima paling lambat 1 tahun setelah penempatan, lahan usaha II seluas 1 ha yang diterimakan paling lambat 3 tahun setelah penempatan, Jadup selama 1 tahun yang diberikan sebulan sekali, dan bantuan bibit.

Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI pada kesempatan itu menyampaikan harapan agar para transmigran dapat bekerja keras untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Sri Purnomo menilai keputusan yang mereka ambil sangat tepat karena berani meninggalkan daerah asal di Sleman yang dirasa semakin sumpek. Bupati berharap mereka tidak mudah menyerah dan meningkatkan kerjasama agar dapat berhasil bersama. Pada kesempatan itu Bupati Sleman juga memberikan tambahan uang modal kepada transmigran sebesar Rp 1 juta.

Sementara itu pemberangkatan dan penempatan transmigran asal kabupaten Sleman sampai dengan 15 Desember 2011, sebanyak 50 KK yang terdiri dari 174 Jiwa. Dari 50 KK yang sudah diberangkatkan itu 25 KK ditempatkan di Desa Arongo Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara dan 25 KK selebihnya ditempatkan di Desa Terentang Hulu, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat.