Bupati Buka Sosialisasi Standard Nasional Pengasuhan Anak
Sosialisasi Standard Nasional Pengasuhan anak dibuka Bupati Sleman Drs.H. Sri Purnomo, MSI di Aula Lantai III Dinas Naker Sos Kabupaten Sleman, Rabu 6 Juli 2011. Hadir dalam acara tersebut pimpinan panti Sosial anak Se Kabupaten Sleman dan instansi terkait lainnya serta pimpinan Save The Children, Tata Sudrajat dan Eko Darmanto dari Naker Sos Propinsi DIY. Narasumber lainnya adalah Dr. Ir. Harry Hikmat, Direktur Kesejahteraan Sosial Anak yang membawakan materi kebijakan dan program pengasuhan dan perlindungan anak. Sedangkan DR. Kanya Eka Santi dari STKS Bandung membawakan materi Komponen uatama standar nasional pengasuhan anak.
Bupati Sleman dalam kesempatan tersebut menyambut baik atas dijadikannya Kabupaten Sleman sebagai uji coba sosialisasi standard Nasional Pengasuhan Anak.
Menurut Tata sudrajat, tujuan sosialisasi ini adalah untuk menjelaskan tentang standard nasional pengasuhan anak bagi LKSA (lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) dan RPP (Rencana Pengembangan Pengasuhan), sistem pengasuhan anak kepada dinas sosial dan instansi terkait lainnya di Kabupaten Sleman. Setelah sosialisasi ini diharapkan adanya tindak lanjut yang akan dilaksanakan dengan baik oleh dinsos dan instansi terkait lainnya.
Bupati berharap agar dari sosialisasi ini nantinya akan timbul kesadaran bahwa pengasuhan anak merupakan satu hal yang urgen. Hal ini dikarenakan kebanyakan anak-anak ditempatkan oleh di panti asuhan oleh keluarganya yang mengalami kesulitan ekonomi, maupun keluarga-keluarga yang karena berbagai alasan tidak mampu menjalankan fungsi pengasuhan anak dengan baik.
Namun demikian, pada kenyataanya, kebanyakan panti asuhan tidak memberikan pengasuhan yang memadai. Pada umumnya panti-panti asuhan hanya menyediakan akses pendidikan, sedangkan kebutuhan anak akan tumbuh kembangnya dan kebutuhan untuk kepentingan emosinya kurang dipertimbangkan. Padahal, kegagalan dalam memahami kebutuhan anak akan berujung pada kegagalan membantu anak untuk menjadi manusia mandiri, yang dapat menentukan masa depannya sendiri. Terlebih lagi, saat ini, kebanyakan orangtua lebih mampu mengelola anaknya daripada mengasuh atau mendidiknya. Mengelola adalah kegiatan yang dilakukan dengan pikiran logis. Sedangkan pengasuhan merupakan kegiatan yang kita lakukan dengan pikiran dan juga perasaan. Hal tersebut meliputi memberi pelukan yang cukup banyak, memberi pujian dan menyemangati ketika anak-anak tertekan, memberikan kehangatan untuk menentramkan mereka dan memberikan mereka waktu berkualitas. Bukan menjadikan mereka seperti apa yang kita inginkan.
Dalam hal ini tidak hanya pemerintah, namun keluarga dan masyarakat juga memiliki andil untuk memberikan pola pengasuhan yang baik dan benar. Diperlukan satu komitmen agar pola pengasuhan anak-anak tersebut dapat disesuaikan dengan standar yang baku sehingga anak-anak yang jauh dari tangan dan pengawasan orangtuanya ini juga dapat memperoleh pengasuhan yang sedekat mungkin dengan pengasuhan yang baik dan benar sesuai dengan standar nasional. Saat ini di kabupaten Sleman, terdapat 34 panti asuhan