Untuk memajukan wawasan kebangsaan di Kab. Sleman, pemerintah Kabupaten Sleman menyelenggarakan Pembinaan Wawasan Kebangsaan di Op Room, Rabu, 25 Mei 2011. Peserta berjumlah  sekitar 200 orang dari unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, Kepala Sekolah SMP/SMA. Sedangkan bertindak  sebagai narasumber adalah : Burhanudin ZR ( Front Anti Komunis Indonesia ) dengan  materi  masalah Sejarah singkat G 30 S/PKI dan bahaya latennya. Sementara Dandim 0732 Sleman menyampaikan materi : Menghadang penyebaran idiologi radikal dan separatis dengan meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan, sedangkan Polres Sleman menyampaikan masalah Paham Negara Islam Indonesia ( NII ) dan perkembangannya di Kab. Sleman. Pusat Study pancasila UGM juga tampil sebagai pemateri yaitu  Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila.

Menurut Kabid Kesbanglinmas Edy Santoso, SH, MM, pembinaan Wawasan Kebangsaan dan Pemantapan Idiologi Negara ini merupakan salah satu upaya pemkab Sleman  untuk menumbuhkan rasa kebangsaan kita dan memperkokoh idiologi Negara. Upaya tersebut perlu dilakukan mengingat seiring dengan perkembangan di bidang politik, social, ekonomi, dan budaya di Indonesia, wawasan kebangsaan masyarakat semakin memudar. Masyarakat cenderung semakin tersekat-sekat baik secara primordialisme seperti suku, agama, golongan maupun karena adanya kepentingan tertentu yang kurang mempertimbangkan aspek wawasan kebangsaan dan persatuan sesama anak bangsa. Kondisi tersebut apabila tidak segera ditanggulangi akan mendorong terjadinya disorientasi atau kehilangan arah dari jiwa dan semangat UUD 1945 dan idiologi Negara.
Rasa kebangsaan dan patriotisme harus terus ditumbuh kembangkan, terutama pada anak-anak dan remaja. Dengan kata lain perlu membudayakan rasa kebangsaan dan patriotisme pada diri setiap anak Indonesia sejak dini. Sebagai aparat, Kepala Sekolah, dan tokoh masyarakat diharapkan  juga memiliki tanggung jawab untuk membudayakan wawasan kebangsaan dan pemantapan idiologi Negara di kalangan anak-anak dan remaja. Mengingat peningkatan wawasan kebangsaan dan patriotisme tersebut tidak saja menjadi tugas pemerintah, namun juga menjadi tugas dan tanggung jawab para orang tua, para pendidik dan seluruh warga masyarakat.