Selama ini udara yang dihirup manusia sudah tidak sesehat beberapa tahun yang lalu. Dan sayangnya udara tersebut atas ulah manusia, karena udara telah mengandung berbagai zat pencemaran yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor  baik dinas maupun umum  yang jumlahnya kian hari kian bertambah dengan pesatnya. Semuanya berdampak pada kesehatan manusia, mulai dari gangguan pernapasan, peredaran darah, iritasi mata, sampai pada kanker. Untuk menghindari dan mencegah hal tersebut tentunya peran dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Dra. Epiphana Kristiyani, MM,  disela-sela pelaksanaan Uji Emisi di Parkir utara lapangan Denggung Selasa 03 Mei 2011.  Dikatakan pula bahwa tujuan Uji Emisi, yang pelaksanaannya secara rutin setiap tahun ini, juga menjadi salah satu kegiaan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Sleman. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan  untuk
mengurangi pencemaran udara yang diakibatkan dari kendaraan bermotor.
Untuk mengurangi dan mencegah dampak dari gas buang kendaraan bermotor yang saat ini sudah dalam kondisi yang membahayakan, sangat diperlukan peran masyarakat. Salah satu cara adalah dengan secara rutin mengadakan pemeriksaan kendaraan baik yang dilakukan secara pribadi maupun  oleh instansi pemerintah, Karena dampak dari kendaraan tersebut disamping membahayakan pada dirinya sendiri juga orang lain. Dikatakan pula bahwa  unsur yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia antara lain  Karbon Monoksida, Hidroksida, Partikulat, Debu Timbal, Oksida Belerang, Oksida Nitrogen yang terkandung dalam udara akibat pencemaran dari gas buang kendaraan bermotor. Kalau hal ini tidak dikurangi dan dicegah sedini mungkin maka kedapan kondisi udara akan lebih berbahaya lagi. Tegas Kepala Kantor Lingkungan Hidup.
Sementara itu dari target 125 kendaraan dinas yang diharapkan mengikuti Uji Emisi, yang mengikuti uji emisi sebanyak 111  kendaraan yang terdiri dari 87 kendaraan berbahan bakar bensin dan 24 berbahan bakar solar. Dari jumlah tersebut yang tidak lolos dalam uji emisi sebanyak 46  kendaraan, yang terdiri dari 39 kendaran berbahan bakar bensin  dan 7 kendaraan berbahan bakar solar. Sedangkan 60% atau 65 dari kendaraan yang mengikuti uji emisi, dinyatakan lolos uji emisi.