Jan
30
Padat Karya Sleman Berhasil Turunkan Angka Pengangguran 0,08%
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Tenaga Kerja kembali meresmikan hasil padat karya tahun 2022 pada Senin (30/1). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dengan menandatangani prasasti di tiga lokasi yakni di Dusun Watulangkah, Dusun Rewulu Wetan, dan Kalurahan Sidokarto.
Bupati Kustini, menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh warga yang kini bisa menikmati hasil kegiatan padat karya. Menurut Bupati, program tersebut tak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menambah pendapatan serta mengurangi kemiskinan. Kegiatan padat karya merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat kalurahan. “Melalui pemberdayaan ini semoga bisa sekaligus menyelesaikan permasalahan lain seperti ketersediaan akses jalan yang memadai, sarana irigasi, ketersediaan air bersih dan sanitasi dan lain sebagainya,” kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih menyampaikan, hasil kegiatan padat karya tahun 2022 disalurkan di 77 lokasi. Pada masing-masing lokasi tersebut, dikerjakan oleh 52 orang, sehingga Sutiasih menyatakan sebanyak 4.004 orang telah terlibat dalam pengerjaanya. Sutiasih menambahkan bahwa dalam program padat karya ini Kabupaten Sleman menerapkan cara yang berbeda dari daerah lain. “Untuk Sleman teknisnya kami hibahkan kepada LPMK di Kalurahan, sehingga mereka bisa memberdayakan toko-toko yang ada di sekitar kalurahan. Teknisnya tidak kami lelangkan, karena dari pengalaman kemarin ternyata hasilnya kurang memuaskan,” kata Sutiasih.
Sutiasih juga mejelaskan, dampak positif dari hasil padat karya 2022 berhasil menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, penurunan angka pengangguran tercatat 0,08 persen. Sehingga ia pun berharap, data tersebut dapat terus menurun pada tahun 2023.
Apresiasi terhadap program padat karya disampaikan oleh perwakilan warga, Dwi Hartana, Dukuh Rewulu Wetan. Hartana mengaku senang karena bisa merasakan dampak hasil padat karya 2022. Akses jalan yang sebelumnya berupa tanah, kini telah diperbaiki dan mempermudah mobilitas masyarakat setempat. “Secara dampak kegunaan sudah bisa kami rasakan. Yang selama ini jalannya tanah becek sekarang sudah tidak lagi. Dampak secara kemajuan ini juga dirasakan oleh para petani. Selain itu ada taludnya juga, sehingga aliran irigasi menjadi lebih lancar, keamanan dari jalan tersebut juga lebih terjaga,” jelasnya.