Sabtu, (3/9) siang, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menghadiri Karangnongko Festival dan Gelar Budaya yang ada di Sanggrahan, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Hadir pula pada acara tersebut, anggota DPD RI, GKR. Hemas, dan pakar hukum tata negara, Irman Putra Sidik.
Wawan Widiantoro, Panewu Depok, melaporkan kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini berlangsung selama 10 hari, yakni mulai tanggal 1 sampai 10 September. Kegiatan ini dimeriahkan dengan berbagai acara, seperti Merti Dusun, tari Baduy, kesenian jathilan, dan ditutup dengan pentas wayang kulit dan kirab gunungan.
Kustini mengapresiasi Karangnongko Festival yang rutin diadakan setiap tahun ini. Menurut Kustini, kegiatan tersebut merupakan wujud kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal. Diharapkan pula kegiatan seperti ini untuk terus dilestarikan, tidak hanya di Karangnongko, tapi juga di seluruh wilayah di Kabupaten Sleman. “Dengan adanya kegiatan seperti ini akan dapat memupuk rasa gotong royong, guyub rukun dan toleransi di antara masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, GKR Hemas, menyebutkan bahwa kegiatan kebudayaan di DIY harus terus dilestarikan. Sebab, menurutnya kegiatan kebudayaan merupakan kekuatan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat DIY. Jika kebudayaan masyarakat DIY kuat, kata GKR.  Hemas, maka masyarakat akan semakin solid dan tidak mudah dipecah-belah.
“Kebudayaan penting sekali karena merupakan jati diri bangsa,” jelasnya. Ia juga berharap kegiatan Karangnongko Festival ini tidak hanya sekedar seremonial saja, tapi harus bisa menjadi sarana mempersatukan serta menumbuhkan toleransi di tengah masyarakat.