Dalam rangka peringatan Pekan Menyusui Sedunia 2022, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, membuka kegiatan bertajuk Srawung Lan Sinau ASI, Rabu (3/8), di pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Acara yang mengangkat tema “Step Up for Breastfeeding Educate and Support” ini digagas oleh Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Majlis Wilayah (MW) DIY dan Sanggar ASI Jogja.
Kustini menyambut baik sekaligus mengapresiasi diadakannya acara Srawung Lan Sinau ASI tersebut. Mengingat ASI merupakan makanan utama dalam memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Maka, kata Kustini, sudah seharusnya ibu menyusui mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
“Proses menyusui yang memakan waktu hingga dua tahun membutuhkan komitmen kuat baik dari ibu, keluarga, ruang lingkup kerja, pemerintah dan warga masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan bagi pelaksanaan ASI Eksklusif, Pemkab Sleman telah mengatur kebijakan Peraturan Bupati Sleman Nomor 38 Tahun 2015 tentang Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Kebijakan ini juga ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Pemerintah Kabupaten Sleman Nomor 444/ 6804 tentang Dukungan ASI Eksklusif. “Bukti konkret dari dukungan Pemkab Sleman dapat dilihat dari tersedianya ruang laktasi di 17 kapanewon, 25 Puskesmas, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan publik di Kabupaten Sleman,” jelas Kustini.
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Pemkab Sleman juga terus mendorong angka cakupan ASI eksklusif. Berdasarkan data surveilans gizi di Kabupaten Sleman tercatat bahwa selama tiga tahun terakhir prevalensi bayi mendapat ASI Eksklusif 6 bulan terus mengalami peningkatan. Di tahun 2019 tercatat cakupan ASI Eksklusif di angka 69,97 persen, kemudian meningkat sebesar 4,8 persen di tahun 2020 dan terus meningkat menjadi 79,86 persen di tahun 2021. Peningkatan juga tercatat pada cakupan bayi yang mendapatkan fasilitasi IMD pada saat persalinan mengalami peningkatan dari 94,5 persen di tahun 2019 menjadi 96,36 persen di tahun 2021.
Sementara Idha Siti Nurhayati selaku koordinator presidium Forhati MW DIY mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sleman yang telah mendukung terselenggaranya acara tersebut. Ia berharap kegiatan tersebut dapat memberikan sumbangsih kepada masyarakat terkait kesadaran pentingnya memberikan ASI kepada anak. Dengan begitu, diharapkan nantinya dapat menekan angka stunting di DIY pada umumnya, dan di Kabupaten Sleman khususnya.“Sehingga nantinya anak-anak kita nantinya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, bisa menjadi generasi penopang bangsa dan negara,” lanjutnya.
Kegiatan Srawung Lan Sinau ASI tersebut diikuti oleh sebanyak 70 peserta dari berbagai unsur, diantaranya Mahasiswa, Komunitas Ibu Menyusui, Ayah ASI Jogja, dan Komunitas Gendong Jogja. Pada acara tersebut juga diadakan diskusi yang menghadirkan sejumlah pembicara, yakni dr. Nandyan, N. W., MSc.IH., dosen fakultas kedokteran UGM, Wawan Sugianto, LC., konselor menyusui Dr. Eva Latipah., dosen psikologi UIN Sunan Kalijaga dan Raisika Riyanto, direktur Sanggar ASI.