Pasar Potrojayan Dibuka Kembali Pasca Revitalisasi
Kustini dalam pidatonya mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi semua pihak yang telah mensukseskan program revitalisasi ini. Dengan kondisi yang semakin baik ini, Ia berharap pasar tradisional mampu bersaing dengan pasar-pasar modern. Ia juga berpesan kepada para pedagang dan pembeli yang ada di pasar Potrojayan agar selalu memperhatikan kebersihan dan ketertiban.
“Kalau pasarnya bersih, tertib, dan pedagangnya ramah, pasti pembeli juga akan nyaman belanja di pasar,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menerangkan bahwa dalam rangka mendukung program revitalisasi 5000 pasar yang digagas Kementerian Perdagangan. Pasar Potrojayan ini dibangun di atas tanah dengan luas lahan 3.305 meter persegi, dengan jumlah pedagang sebanyak 331 orang. Menurutnya saat ini pasar Potrojayan juga telah memiliki sejumlah fasilitas umum yang cukup memadai, diantaranya ruang tera, ruang kesehatan, ruang laktasi, gudang bersama, ruang ibadah dan toilet.
“Revitalisasi tersebut menggunakan dana Tugas Pembantuan (TP) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2021 dengan nilai perolehan sebesar Rp 5.941.664.620,00, dan disempurnakan dana APBD Kabupaten Sleman tahun anggaran 2021 sebesar Rp 490.000.000,00,” terang Mae.
Guna mendukung kelengkapan saran prasarana di tempat tersebut, Dirut PT. Bank BPD DIY, Santoso Rahmad, menyebutkan pihaknya turut memberikan CSR senilai 200 juta. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan beberapa fasilitas pasar Potrojayan, diantaranya bantuan gledek untuk 289 pedagang, cctv, tv plasma 50 inch untuk menampilkan daftar harga, speaker, running text, blower, pojok selfie, papan nama dan papan petunjuk arah dan lain sebagainya.