Apr
13
Kustini Kembali Kukuhkan Petani Milenial
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo kembali mengukuhkan pengurus Jaringan Petani Milenial. Kali ini pengukuhan dilakukan pada UPTD BP4 wilayah II Kelompok Tani Sidomoyo Farm, Simping, Sidomoyo, Godean, Selasa (12/4). Sebanyak 24 pengurus jaringan Petani Milenial dikukuhkan secara langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo pada kesempatan tersebut.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa pengukuhan petani milenial ini merupakan upaya untuk membangun SDM muda pertanian yang modern. Dia menyebut petani milenial memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan, pendampingan dan akses bantuan pertanian dari pemerintah. Lebih lanjut, Kustini menjelaskan adanya Petani Milenial di Kabupaten Sleman ini memberi peran penting bagi Gapoktan dan Kelompok Tani dalam memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Sleman.
“Dengan kerja keras dari seluruh anggota Gapoktan dan Kelompok Tani, maka kebutuhan pangan di Kabupaten Sleman bagi penduduk Sleman sebesar 1,2 juta jiwa dapat terpenuhi, bahkan mengalami surplus sekitar 70 ribu hingga 80 ribu ton tiap tahun.” jelas Kustini. Wilayah Sleman Barat sendiri merupakan wilayah yang ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas 18.482,04 hektar.
Berdasarkan hal tersebut, kehadiran Petani Milenial di Sleman dinilai menjadi momen penting dalam pengembangan bidang pertanian Terlebih sebagai lumbung pangan, Sleman memiliki potensi produk pertanian sangat besar. Tidak hanya tanaman pangan pokok padi beras saja, tetapi juga produk hortikultura seperti cabai, bawang merah dan putih, tomat dan lain-lain. Juga potensi produk peternakan seperrti daging susu, ayam telur dan ikan.
“Jaringan Petani Milenial sebagai mitra Pemkab Sleman dalam pengembangan bidang pertanian dapat berkolaborasi dengan Kalurahan dan Kapanewon di wilayahnya masing-masing. Sehingga pengembangan pertanian di wilayah Sleman dapat dilakukan lebih terintegrasi.” ujar Kustini.