Pemerintah Kabupaten Sleman terus melakukan pemulihan sektor pariwisata pasca terdampak COVID-19 yang telah terjadi sejak tahun 2020 lalu. Kustini juga menyampaikan bahwa Pemkab Sleman juga telah mengembangkan destinasi wisata berbasis masyarakat melalui 53 desa wisata. Pemkab nantinya akan memberikan pendampingan terhadap desa wisata tersebut untuk menggali potensi dan keunikan desa tersebut. “Dinas teknis dari sektor pariwisata, kebudayaan, maupun perindag nantinya akan selalu mendampingi. Harapannya,dengan tumbuhnya sektor pariwisata dapat turut serta mendorong perekonomian,” jelas Kustini. Untuk mendukung hal tersebut Pemkab Sleman juga telah me-launching Calender of Event tahun 2022, di mana masyarakat nanti dapat melihat event-event wisata yang ada di Kabupaten Sleman.
Dipaparkan oleh, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Suparmono bahwa pariwisata di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan pada tahun 2021 di tengah meningkatkan kasus COVID-19. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata menjadi 147 Milyar, lebih besar 18% jika dibandingkan pada tahun 2020, di mana PAD sektor wisata di Sleman hanya sebesar 117 Milyar.
Namun di tengah peningkatan PAD tersebut, Suparmono juga menyoroti mengenai penurunan jumlah wisata di Kabupaten Sleman selama masa pandemi. Menurut catatan Dinas Pariwisata Sleman, pada tahun 2019, jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman berjumlah 10,3 juta, sementara pada tahun 2020 ada 4,25 juta. “Dari sisi kunjungan rendah, tetapi dari sisi PAD meningkat. Itu artinya sektor usaha jasa pariwisata (UJP) seperti penginapan, rumah makan, hotel di Kabupaten Sleman lebih kuat dibanding destinasi wisata. Sehingga, UJP ini yang harus kita kuatkan,” kata Suparmono.
Suparmono juga berpesan bahwa selama penegakan protokol kesehatan di destinasi wisata Kabupaten Sleman dilakukan secara teratur, dapat membangkitkan sektor wisata di Kabupaten Sleman di tahun 2022 ini. “Bahkan lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 2021 yang telah recovery di tengah serangan delta dan omicron. Saya yakin pada tahun 2022 ini pemulihannya lebih baik,
Dalam kesempatan yang sama Ishadi Zayid, Panewu Prambanan, mengatakan bahwa salah satu strategi yang dapat dilakukan dalam memperkuat sektor pariwisata di Kabupaten Sleman adalah dengan mengembangkan pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat di tingkat kalurahan. “Contohnya di Tebing Breksi ini, di mana masyarakat ikut andil mengelola menjadikan Tebing Breksi ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan, di mana dapat memberikan kontribusi bagi APBK Kalurahan Sambirejo hingga sebesar 1,2 Milyar,” kata Ishadi.
Hal tersebut, lanjut Izhadi, menjadi salah satu bukti bahwa pengelolaan wisata berbasis masyarakat kalurahan memiliki kontribusi, dan dapat bermanfaat untuk masyarakat maupun pemerintah. “Masyarakat dapat berkontribusi, mencari makan di situ (destinasi wisata),” kata Ishadi. Selain itu, langkah lain yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan destinasi wisata menurut Izhadi adalah memanfaatkan banyaknya kunjungan wisatawan dengan menyediakan wisata pendukung, seperti penanaman buah, dan destinasi minat khusus seperti paralayang. “Kita berharap dengan hal tersebut, dapat menjadi pemicu perekonomian di Kabupaten Sleman,” kata Ishadi.