Mar
14
Dukung Purwomartani Sebagai desa Rintisan Budaya, Wabup Sleman Resmikan Balai Budaya Padukuhan Kadirojo II
Guna mendorong semangat masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai budaya, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, meresmikan Balai Budaya Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Minggu (13/3). Balai budaya tersebut juga berguna untuk mendukung kegiatan kebudayaan di Kalurahan Purwomartani sebagai Desa Rintisan Budaya.
Danang mengapresiasi warga masyarakat di Kalurahan Purwomartani yang telah mampu merampungkan pembangunan balai budaya tersebut dengan bergotong royong. Ia berharap balai budaya tersebut nantinya dapat menjadi tempat untuk menggali potensi budaya yang ada di daerah tersebut.
“Kegiatan budaya agar bisa meningkatkan perekonomian, bisa dipadukan dengan UMKM dan pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut Danang menerangkan bahwa budaya memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa kita saat ini. Budaya, lanjutnya, mampu menjawab tantangan globalisasi bahkan radikalisasi yang begitu masif sekarang ini. Tidak hanya sekadar kesenian atau tradisi, tapi budaya menurutnya bisa menyatukan perbedaan yang ada. “Orang yang berbudaya tidak akan membeda-bedakan orang lain berdasarkan status sosialnya,” ungkap Danang.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman, Edy Winaryo, mengatakan bahwa Kalurahan Purwomartani ini merupakan salah satu Desa Rintisan Budaya di Kabupaten Sleman. Adapun Desa Rintisan Budaya menurut Edy merupakan langkah awal untuk menjadi Desa Budaya. Sesuai arahan Pemerintah DIY, menurutnya Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan ditargetkan membentuk 23 Desa Rintisan Budaya di tahun 2022 ini.
“Desa Rintisan Budaya ini akan kita nilai, lalu kita ajukan ke provinsi menjadi Desa Budaya. Sekarang ini sudah ada 19 Desa Budaya yang sudah mendapat SK gubernur di Kabupaten Sleman,” terangnya.
Diantara kriteria yang dinilai dari Desa Rintisan Budaya yakni tradisi, kesenian, permainan tradisional, bahasa dan sastra, aksara, kerajinan, kuliner, pengobatan tradisional, warisan budaya dan tata ruang.