Bupati Sleman Ingin Layanan Lanjut Usia Terintegrasi Dapat Diterapkan di Kalurahan Lain
Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengadakan kunjungan lapangan supervisi layanan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) berbasis komunitas di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lokasi yang menjadi tempat uji coba LLT adalah Kalurahan Banyuraden Kepanewon Gamping. Kunjungan diterima oleh Bupati Sleman, Senin (15/11) di Aula Kantor Bupati. Selain Bupati, turut hadir para pemangku kebijakan dari perwakilan Kementerian/Lembaga terkait serta OPD terkait dari Pemerintah Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan saat ini Kabupaten Sleman merencanakan untuk mengadakan tempat-tempat olah raga di titik-titk strategis di Kabupaten Sleman agar para Lansia dapat memanfaatkannya untuk beraktivitas. Harapannya Lansia dapat diberdayakan, mandiri, sehat, sejahtera dan bahagia. Pemkab Sleman juga berencana menggalakkan fasilitas umum yang ramah lansia.
“Keberadaan SILANI dan LLT diharapkan dapat membantu pendataan lansia dan integrasi layanan lansia sehingga memudahkan bagi para lansia dalam mengakses layanan yang ada. Saya berharap SILANI dapat dilaksanakan di kalurahan lain,” ujar Kustini.
Sementara Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas, Maliki, menyampaikan uji coba LLT Banyuraden merupakan kerja sama Bappenas dengan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam dua tahun terakhir. Disampaikan Maliki, rujukan LLT ini adalah Peraturan Presiden No. 88 Tahun 2021 Tentang Strategi Nasional Kelanjutusiaan. Lima strategi Stranas kelanjutusiaan adalah: Peningkatan Perlindungan Sosial, Jaminan, Pendapatan dan Kapasitas Individu; Peningkatan derajat Kesehatan dan kualitas lanjut usia; Pembangunan masyarakat dan lingkungan ramah lanjut usia; Penguatan kelembagaan pelaksana program kelanjutusiaan; Penghormatan, Perlindungan dan Pemenuhan terhadap Hak Lanjut Usia.
“Banyuraden adalah desa percontohan baik untuk di Kabupaten Sleman sendiri maupun secara nasional,“ kata Maliki.
Pada kesempatan tersebut dipresentasikan proses dan perkembangan LLT Banyuraden. Disampaikan oleh koordintornya, Sayekti Rahayu dan tim, tim kerja LLT LANTIP terdiri dari dari berbagai unsur penyedia layanan kesehatan dan sosial di desa dan sudah memperoleh dukungan dari berbagai unsur, yaitu: dari pemerintah kalurahan, Puskesmas, PKK, BKL, Karang Taruna, PSM, TKSK dan LKS.
Kepala Bappeda Sleman, Dwi Anta Sudibya dalam tanggapannya menyampaikan apresiasi terhadap proposal bisnis dari LLT Banyuraden yang sudah luar biasa lengkap dan terukur. Menurutnya ada peluang untuk pembiayaan LLT melalui BKK (Bantuan Keuangan Khusus). “Bappeda akan mendorong forum CSR untuk membiayai kelembagaan LLT Banyuraden sampai Agustus 2022, lalu semoga bisa dilanjutkan dengan BKK Perubahan di September 2022”.
Pengembangan LLT mendapat bantuan teknis dari Asian Development Bank (ADB) dalam bentuk pelatihan pengembangan kapasitas yang dilakukan sejak Februari 2021. SurveyMETER mendukung pelaksanaan dan implementasinya. Direktur Eksekutif SurveyMETER, Wayan Suriastini selaku koordinator pelaksana pilot LLT, mengingatkan mengenai kebutuhan kelembagaan LLT yang disampaikan oleh tim Bayuraden untuk implementasinya, perlu didiskusikan terlebih dahulu apakah akan digabungkan dengan lembaga yang sudah ada di tingkat kalurahan atau berdiri sendiri.
Sumber berita : Lembaga Penelitian SurveyMETER