Pemkab Sleman Peringati Hari Anak Nasional Secara Virtual
Pemerintah Kabupaten Sleman selenggarakan Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021. Kegiatan yang bertajuk Anak Terlindungi, Indonesia Maju ini diselenggarakan secara daring di Aula Lantai 3 Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Jumat (23/7).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, Suci Iriana Sinuraya dalam laporannya menyampaikan bahwa tahun 2021 merupakan tahun kedua peringatan HAN secara daring. Hal tersebut dikarenakan masih adanya pandemi Covid-19. “Kegiatan HAN kali ini kembali dilakukan secara daring seperti tahun sebelumnya (2020) menyesuaikan situasi saat ini (Pandemi Covid-19),” jelasnya.
Lebih lanjut, Suci menuturkan bahwa kegiatan peringatan tersebut diikuti oleh sebanyak 786 peserta yang terdiri dari SKPD, berbagai Organisasi Anak dan Forum Anak di wilayah Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam kesempatan tersebut, mengatakan bahwa peringatan HAN tahun 2021 ini menjadi momen strategis untuk meningkatkan semangat anak-anak dalam proses pembelajaran di tengah kondisi yang baru (pandemi Covid19).
Menurut Kustini, situasi saat ini (Pandemi Covid19) berdampak pada perubahan sistem dan perubahann perilaku khususnya anak. Hal tersebut dikarenakan adanya proses adaptasi dalam kondisi baru sehingga diperlukannya pendampingan dan optimalisasi pemenuhan hak – hak anak.
“Kesiapan orang tua dalam menghadapi perubahan kondisi selama masa pandemi menjadi poin yang sangat penting, mengingat segala aktivitas anak berlangsung dalam rumah, sehingga tuntutan kebutuhan anak hampir secara keseluruhan harus dipenuhi oleh orang tua,” ujarnya.
Kondisi tersebut dinilai menjadi tantangan yang tidak mudah. Kustini menilai diperlukan kepedulian lebih dari pilar bangsa lainnya seperti keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan juga Pemerintah untuk bersama-sama bersinergi dalam menghadapi perubahan kondisi pada masa pandemi ini. “Seluruh pilar bangsa Indonesia diharapkan dapat menjadi sebuah sistem yang dapat saling mendukung, mengisi dan melengkapi demi upaya pemenuhan hak – hak anak, terlebih pada masa pandemi seperti sekarang ini,” katanya.