Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen terus mendorong lahirnya petani milenial di kabupaten Sleman. Selain untuk memberdayakan para milenial, hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan ketahanan pangan di kabupaten Sleman.

“Jujur saja sekarang ini kan regenerasinya memang kurang. Petani yang senior sudah di atas 50 tahun, dan generasi di bawahnya belum ada”, ujar Bupati Sleman, Kustini sri Purnomo saat menerima kunjungan dari Kementerian Pertanian RI, Jumat (4/6), di Ruang rapat Bupati Setda Sleman.

Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., selaku Kepala badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, menyatakan dukungan penuh terhadap program Pemerintah kabupaten Sleman ini. Menurutnya Kementerian Pertanian siap bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman guna meningkatkan program tani milenial di Kabupaten Sleman.

“Kita full support ini Kabupaten Sleman. Kongkritnya, di Yogyakarta kan ada BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian), ada balai karantina, dan bagaimana nanti menyusun program pelatihan tersebut. Kita juga ada narasumber-narasumber. kalau perlu kita datangkan dari Bogor, dari Lembang, kita juga punya balai pelatihan di sana”, ungkapnya.

Dedi juga mengapresiasi inovasi Pemerintah kabupaten Sleman yang telah berhasil memanfaatkan teknologi dalam bidang pertanian. Hal ini dianggap sangat sesuai dengan minat generasi milenial yang sangat dekat dengan dunia digital. Ia juga mengatakan bahwa segala sesuatu yang berbasis digital, maka peluang efisiensi akan semakin tinggi.

“Efisiensi semakin tinggi, duit juga semakin gede”, tuturnya.

Sebelumnya Bupati Sleman juga telah mencanangkan tani milenial pada bulan April lalu. Kustini mentargetkan terbentuknya 1000 petani milenial pada tahun 2024 nanti. Ia juga menyebutkan Pemerintah kabupaten Sleman juga akan membuat sekolah tani untuk mengasah keterampilan para tani, khususnya petani milenial. Maka, kedepannya Kustini berharap dapat menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian RI demi mensukseskan gerakan tani milenial ini.