Bupati Sleman Luncurkan Inovasi Kependudukan
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo resmikan inovasi kependudukan di Kapanewon Cangkringan, pada Rabu (7/4). Peluncuran tersebut pada acara Mangayubagyo Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan yang ke-8.
Pada kesempatan tersebut Kustini juga membagikan 100 bantuan sosial kepada lansia, serta melakukan penanaman pohon Cangkring di Lapangan Kantor Kapanewon Cangkringan.
Bupati Sleman Kustini SP dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap program unggulan pelayanan kependudukan yang di launching tersebut. Ia berharap program tersebut dapat memberikan kemudahan dan proses yang lebih cepat bagi masyarakat Cangkringan dalam mengurus administrasi kependudukan.
Selain itu, ia mengharapkan dengan kegiatan tersebut dapat menumbuhkembangkan dan melestarikan kembali kearifan budaya lokal agar menjadi raja di negaranya sendiri.
“Peringatan Boyong Songsong Kecamatan Cangkringan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya ini juga untuk melestarikan budaya Jawa. Sudah seharusnya Sleman dapat melestarikan, memajukan kesejahteraan masyarakatnya, tidak hanya dari sisi perekonomian namun juga dari sisi pelestarian dan pengembangan budaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Panewu Cangkringan Suparmono mengatakan pada kesempatan tersebut tidak Kapanewon Cangkringan tidak hanya memperingati Mangayubagyo Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan yang ke-8, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yakni dengan meluncurkan 3 inovasi.
Ia menjelaskan, yang pertama yakni Inovasi Kado Manten. Melalui inovasi tersebut masyarakat Kapanewon Cangkringan yang melakukan pernikahan akan langsung mendapatkan dokumen kependudukan yang baru. “KTP yang baru dengan status yang sudah berubah, Kartu keluarga (KK) yang sudah terpisah dengan orang tua, KK mertua dan kk orang tua, jadi Selesai menikah langsung mendapatkan dokumen kependudukan yang lengkap,” jelasnya.
Inovasi tersebut ia inisiasi mengingat banyak ditemukan pasangan baru menikah yang malas mengurus dokumen kependudukan keluarga. “Banyak keluarga lupa mengurus dokumen keluarga, ingatnya Ketika sudah memiliki anak, hal tersebut tentu menghambat proses pembuatan akte anak,” jelasnya.
Inovasi yang kedua yakni proses pembuatan KTP baru yang cepat bagi warga Kapanewon Cangkringan yang sudah berumur 17 tahun yang diberi nama “3 jam untuk Sweet 17”.
“Warga Datang, kemudian foto, tunggu selesai pulang membawa KTP, Proses pembuatan KTP hanya 3 jam sudah selesai,” katanya.
Inovasi tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat yang baru berumur 17 tahun untuk membuat dokumen kependudukan. Sejak diuji coba mulai bulan Maret ia akui antusias masyarakat sangat tinggi. “Awal bulan maret sudah ada 40 KTP baru, sebelumnya biasa hanya 10 – 15 KTP,” katanya.
Inovasi yang terakhir yakni Kapanewon Cangkringan berkomitmen tertib Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) lunas pada bulai mei. Ia mengakui sudah berkomitmen bersama lurah dan dukuh di Kapanewon Cangkringan agar taat dan mempercepat dalam pembayaran PBB Tahun 2021 Lunas dengan target bulan mei.