Bupati Sleman Sri Purnomo, memberikan penghargaan dan bantuan alat musik kepada kelompok masyarakat kebudayaan di Kabupaten Sleman, Jum’at, 20 November 2020, di Joglo Abiyoso, Tangisan, Banyurejo, Tempel. Bupati berharap penghargaan ini akan menambah motivasi sumber inspirasi seniman dan budayawan di Kabupaten Sleman.

Adapun penerima penghargaan antara lain Kategori Pelestari Cagar Budaya  diberikan kepada SMPN I Berbah, Kategori Adat Tradisi diberikan kepada Upacara Adat Pager Bumi Pulesari, Kategori Seniman diberikan kepada Drs, Sancoko, Kategori Budayawan diberikan kepada Prof Sumaryadi, MPD, Kategori Kreator diberikan kepada R. Sukoco, Kategori Maestro diberikan kepada Eko Purnomo, Kategori anak remaja berprestasi diberikan kepada Muhammad Jati Kaditama. Sementara untuk bantuan alat musik diberikan kepada 18 kelompok masyarakat meliputi sanggar seni, kelompok seni sholawat maupun paguyuban seni jathilan.

Sri Purnomo mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Pemkab Sleman terhadap perorangan maupun komunitas hingga instansi yang andil dalam merawat, melestarikan seni dan budaya di Kabupaten Sleman. Sri Purnomo juga berharap para penerima penghargaan semakin terpacu untuk kembali menciptakan karya-karya terbaik tanpa meninggalkan unsur budaya yang ada di Kabupaten Sleman.

“Penghargaan ini juga untuk memberikan teladan ke masyarakat, terutama ke seniman-seniman muda untuk selalu konsisten dan bertanggung jawab terhadap bidang karya budaya yang mereka tekuni selama ini sesuai dengan panggilan jiwanya,” katanya.

Penyerahan bantuan alat musik kepada kelompok masyarakat merupakan wujud dukungan Pemkab Sleman terhadap pelestarian nilai-nilai budaya untuk meningkatkan dinamika kegiatan seni dan budaya setiap kelompok seni. Keberadaan alat musik ini dapat menambah kecintaan masyarakat terhadap seni budaya daerah, sehingga dapat terus mengembangkan seni dan budaya khususnya budaya lokal dan memadukan dengan potensi yang dimiliki sehingga menjadi ciri khas yang dapat dijadikan unggulan pariwisata dibandingkan daerah lain.

“Setiap daerah harus memiliki unggulan pengembangan potensi dan budaya lokal yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat,” jelas Sri Purnomo.

Bupati lebih lanjut mengatakan upaya pengembangan seni budaya membutuhkan sinergi berkesinambungan dari pemerintah, swasta, masyarakat dan pelaku seni. Seni budaya bukan hanya dipandang sebagai warisan melainkan aset yang memiliki nilai yang bila terus dikembangkan memiliki nilai baik bagi para pelaku seni maupun masyarakat penikmati seni itu sendiri.

Acara ini juga dikemas dalam bentuk Kadang (Karuh Budaya dalam Tembang) oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sleman HY Aji Wulantoro, Sarasehan Budaya dan pentas seni.