Guna mengantisipasi serta mengurangi resiko ancaman cuaca ekstrim La Nina, Pemkab Sleman bersama TNI, Polri dan para relawan menggelar Apel Siaga pada hari Senin (26/10), bertempat di Lapangan Pemda Sleman. Bertindak sebagai Inspektur Upacara pada acara tersebut yakni Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol. Inf. Arief Wicaksana.

Ditemui usai acara tersebut, Bupati Sleman, Sri Purnomo, mengatakan bahwa seluruh elemen, termasuk masyarakat harus selalu siap dan siaga menghadapai potensi bencana La Nina ini. Menurutnya Pemkab Sleman melalui Dinas Lingkungan Hidup juga telah melakukan berbagai langkah, seperti memangkas ranting pohon-pohon besar yang yang ada di tepi jalan.

“Masyarakat saya harap tetap tenang. Masyarakat juga harus mengamati di lingkungannya masing-masing. Kalau ada pohon yang sekiranya membahayakan, ya kita harap hati-hati”, ucap Bupati Sleman yang sekaligus Ketua Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam.

Ia menambahkan jika cuaca ekstrim ini juga berpotensi menimbulkan bencana lain, seperti banjir dan tanah longsor. Sebab menurutnya La Nina ini dapat mengakibatkan kenaikan intensitas hujan hingga 40 persen.

Sementara Letkol. Inf. Arief Wicaksana, selaku Dandim 0732/Sleman yang juga sebagai Wakil Ketua Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam menegaskan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menghadapi ancaman cuaca ekstrim ini. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh SDM dan peralatan yang dibutuhkan juga sudah siap digunakan ketika terjadi hal yang tak diinginkan nanti.

“Pemetaan daerah yang akan terdampak bencana juga telah dilakukan, sekaligus mempersiapkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi bencana tersebut”, ujarnya.

Joko Supriyanto selaku Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman yang juga hadir pada acara apel tersebut menyebutkan pihaknya selalu siap siaga 24 jam penuh setiap hari. Ia juga menyebutkan pihaknya sudah mempersiapkan berbagai peralatan serta logistik yang diperlukan jika terjadi bencana, termasuk ganti rugi untuk korban yang terdampak bencana nantinya.

“Masyarakat yang terdampak bencana, dia akan mendapat bantuan 80 persen dari nilai kerusakan. Kalau rusak berat, bantuannya bisa sampai 30 juta rupiah”, kata Joko.