Sri Purnomo Lantik 95 Pejabat Struktural
Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo, MSI, Senin, 20 Desember 2010, di Pendopo Parasamya Sleman melantik 95 pejabat struktural eselon III & IV, meliputi pejabat di lingkungan Pemkab Sleman 42 orang Kepala Sekolah SMA/SMK 5 orang, Kepala Sekolah SMP 11 orang dan Kepala Sekolah SD 37 orang. Pelantikan dihadiri pula oleh Wakil Bupati Sleman, Muspida Sleman, Wakil Ketua DPRD dan pejabat lainnya.
Adapun pejabat yang dilantik meliputi Camat Prambanan yang sebelumnya dijabat Drs. Harjito digantikan Sukamto, SMHK yang sebelumnya Sekcam Depok, sementara Drs Harjito menggantikan Jazim Sumirat, SH. Sebagai Kepala Bagian Kesra. Untuk Selanjutnya Jazim Sumirat, SH, menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Pemerintahan yang sebelumnya kosong setelah pejabat lama Purwatno Widodo, SH menjadi Kepala BPPD Sleman. Lainnya meliputi Sekretaris dan jabatan lainnya di lingkungan Dinas/Badan/ instansi Pemkab Sleman.
Bupati Sleman dalam sambutannya mengatakan pelantikan merupakan bagian dari proses regenerasi untuk penyempurnaaan penataan organisasi perangkat daerah. Terlebih lagi sudah hampir satu tahun Sleman mengimplementasikan Perda nomor 9 tahun 2009. Semua Organisasi Perangkat Daerah telah melaksanakan tugas dan fungsinya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, Bupati mengucapkan terima kasih kepada seluruh pimpinan OPD dan staf, yang telah mampu menjalankan tugas-tugasnya walaupun dengan berbagai keterbatasan.
Sri Purnomo juga menyampaikan menduduki suatu jabatan struktural merupakan wujud kepercayaan dari pimpinan yang tidak jatuh dari langit. Tetapi melalui suatu tahapan dan proses yang harus dilalui dan tidak terlepas dari kemampuan aparat dalam melaksanakan tugas pengabdiannya. Sebuah proses yang diawali dari seorang pegawai diterima menjadi CPNS, lalu diangkat dan disumpah menjadi PNS, diikutkan dalam pendidikan dan pelatihan, dan hal-hal lain yang menyangkut kredibilitas, integritas, kapasitas yang dimilikinya. Seseorang aparat yang ditempatkan pada suatu jabatan struktural, mau tidak mau harus mampu memperlihatkan kapasitas dan kemampuan terbaiknya, baik dari aspek manajerial maupun kepemimpinan. Oleh karena itu setiap aparat jangan pernah berhenti untuk belajar mengembangkan kemampuan diri.
Para pejabat struktural termasuk didalamnya para Kepala sekolah merupakan motor penggerak birokrasi pemerintahan di Kabupaten Sleman, untuk bekerja secara profesional dalam melayani masyarakat. Seiring dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat dan semakin beratnya tantangan yang kita hadapi pasca bencana Merapi ini, para pejabat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya harus peka dan proaktif terhadap permasalahan, peluang maupun potensi yang dimiliki daerah dan masyarakat. Namun demikian dalam menjalankan tugasnya secara proaktif, harus senantiasa berpedoman pada regulasi yang ada dan loyal terhadap pemerintah. Oleh karena itu, koordinasi dengan seluruh komponen baik intra dan antar Organisasi Perangkat Daerah serta koordinasi secara vertikal dengan pimpinan harus dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan tugas dan tanggungjawab kepemerintahan dan memberikan pelayanan masyarakat maupun dalam melaksanakan pembangunan kita adalah satu kesatuan Pemkab Sleman. Oleh karena itu, semua SKPD harus saling bersinergi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab.
Sementara untuk para kepala sekolah diharapkan bahwa menjadi kepala sekolah juga berarti menjadi manajer di sekolahnya, artinya nantinya juga harus mampu mengelola sekolah secara keseluruhan. Jangan hanya mengurusi pembangunan fisik sekolah dan finansial saja. Tugas utama kepala sekolah adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas pendidikan. Masyarakat menuntut pendidikan yang berkualitas, baik mulai Taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi.
Kepala Sekolah harus tetapkan target yang harus bisa dicapai oleh sekolah. Target ini bisa berupa peningkatan prosentase dan nilai kelulusan. Bagi SMK misalnya dengan meningkatkan prosentase lulusan yang mampu diserap oleh lapangan kerja, bahkan sampai dengan standarisasi ISO. Saat ini Sleman telah memiliki 5 SMK yang bersertifikasi ISO, dan bagi sekolah-sekolah lainnya harus segera menyusul.