Pemkab Sleman berterima kasih atas kepedulian dan  kerjasama dan bantuan yang yang telah diberikan oleh segenap pimpinan dan karyawan Bank Indonesia dan Bank BPD DIY dalam penanganan korban erupsi Merapi, sejak dalam masa tanggap darurat hingga saat ini. Bantuan yang telah diberikan melalui program BPD DIY Peduli tersebut benar-benar sungguh berarti dan sangat bermanfaat bagi kami, khususnya para korban bencana. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara peresmian gedung Bank BPD DIY Cabang Pembantu Pakem Kamis 16 Desember 2010.

Ditambahkan oleh Sri Purnomo bahwa pasca bencana ini Pemkab Sleman memiliki tugas berat untuk memulihkan kembali kondisi sosial dan perekonomian masyarakat. Terlebih lagi saat ini terdapat 2.613 KK yang nantinya masih harus tinggal di shelter dan memulai hidup yang baru. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan dan bantuan semua pihak untuk memotivasi mereka agar mampu bangkit kembali menata kehidupannya serta memulai kembali aktivitas sosial dan ekonomi bersama keluarganya. Dalam upaya pemulihan ini, Pemkab Sleman memiliki keterbatasan sumber daya sehingga masih membutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak. Terutama dalam membantu para korban untuk memulai aktivitas sosial dan ekonominya. Oleh karena itu, kami masih mengharapkan kepedulian dan kerjasama dari semua pihak, khususnya Bank Indonesia dan BPD DIY dalam upaya pemulihan ini. Untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat pasca bencana agar cepat tumbuh, kami berharap agar dunia perbankan dapat memberikan akses  permodalan baik dengan pemberian kredit dengan bunga ringan serta mempermudah administrasi nasabah, khususnya bagi korban bencana, masyarakat dan UMKM yang berada di wilayah bencana ini.

Dengan peran serta dan keterlibatan dunia perbankan ini diharapkan perekonomian di wilayah Sleman yang terkena dampak erupsi Merapi dapat kembali pulih dan kondusif bagi pengembangan usaha dan investasi.

Dalam kesempatan tersebut Direktur utama bank BPD DIY  Supriyatno dalam sambutannya antara lain menyampaikan bahwa berkaitan dengan upaya pemulihan infrastruktur di sektor perekonomian, khususnya bagi nasabah baank BPD DIY yang terkena dampak erupsi merapi, Bank BPD telah dan akan memberikan solusi terbaik, melalui berbagai alternatif yang paling memungkinkan bagi kedua belah pihak. Alternatif solusi yang ditempuh adalah dengan diberikan keringanan/pembebasan bunga dan/atau denda, diberikan tenggang waktu ( grace period ) pembayaran angsuran, dengan tanpa dikenakan bunga selama masa grace period, dan diberikan tambahan fasilitas kredit serta diberikan tambahan jangka waktu kredit.

Dalam kesempatan tersebut diserahkan pula bantuan dari Bank BPD DIY berupa bantuan kepada Pemkab Sleman sebesar 200 juta rupiah yang diserahkan Dirut Bank BPD DIY dan diterima Bupati Sleman, pemberian bantuan kepada Pemkot Yogyakarta sebesar 100 juta rupiah yang diterima Walikota Yogyakarta Hery Zudianto. Juga pemberian bantuan kepada tiga koperasi masing-masing 50 juta rupiah kepada  Koperasi Warga Mulya Bunder Purwobinangun Pakem, KSP Kartini Hargobinaangun Pakem dan Kop.UPP Kaliurang Hargobinangun Pakem dan diterima pengurus masing-maasing koperasi. Disamping itu juga diserahkan bantuan dari Bank BPD DIY berupa Kandang Ternak senilai 70 juta rupiah kepada Koperasi Sarana Makmur, serta bantuan kepada pedagang plasaran Pasar Pakem berupa Gerobag senilai 30 juta rupiah dan diterima Sekretaris Dinas Pasar Sumiarsih.

Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam sambutannya antara lain mengatakan bahwa dalam usianya yang ke 49 ini Bank BPD DIY punya arah kebijakan dalam lima tahun kedepan untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat Bank BPD DIY menjadi Regional Champion Bank. Sedang peresmian gedung dari Bank BPD Pakem itu sendiri ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Gubernur Prop. DIY dan pemotongan Buntal oleh Pimpinan Bank Indonesia Yogyakarta Dewi Setyowati dan dilanjutkan peninjauan gedung.