Bupati Sleman resmikan Masjid Nur Falah
Dengan ditandai dengan pemasangan Mustoko Masjid Nur Falah yang bertepatan dengan tanggal satu Muharan tahun 1432 H ini membuktikan bahwa umat Islam di Gentan mempunyaai rasaa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah diberikan. Diharapkan dengan tahun baru Hijriah ini akan memberikan semangat baru pada umat Islam khususnya di Dusun gentan ini. Hal tersebut disampaikan Bupati Sleman Drs. Sri Purnomo saat memberi sambutan pada peresmian Masjid Nur Falah di Dusun Gentan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman Selasa 7 Desember 2010.
Lebih lanjut disampaikan bahwa dengan dibangunnya Masjid yang sangat megah ini agar nantinya dapat dimakmurkan, karena tidak ada artinya tetapi Masjid itu dijaga kebersihannya karena tidak ada yang masuk ke masjid, masjid kotor tidak apa-apa begitu kotor dibersihkan lagi, kotornya masjid karena banyaknya jamaah yang masuk masjid itu tidak masalah dan itulah masjid yang sebenarnya. Orang yang mau memakmurkan masjid adalah orang yang percaya pada Tuhan dan yang percaya pada hari pembalasan, tambah Sri Purnomo. Orang yang tidak percaya pada hari pembalasan ini bisa jadi hidup itu seperti hukum rimba yang kuat yang menang, karena tidak percaya akan hari pembalasan, karena apa yang dilakukan di bumi ini akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Orang yang percaya akan hari pembalasan dan mau membayar zakat adalah orang yang mau memakmurkan Masjid dan menegakkan Sholat. Diingatkan pula oleh Sri Purnomo jangan takut berlebihan dengan manusia, kalau memang salah memang tidak ada salahnya takut, tetapi jangan tidak takut dengan siapapun terutama bila berbuat salah. Takutlah pada Tuhan kalau tidak melakukan perintah-perintahNya dan hendaknya manjauhi segala laranganNya.
Sedang peresmian Masjid Nur Falah itu sendiri ditandai dengan penandatanganan Prasasti oleh Bupati Sleman yang didampingi antara lain camat Ngaglik Drs. H. Mardiyana, Ketua panitia H. Ahmad Zulfan, ustadz H. Marwan Gunadi Sastra dari NTB.Setelah peresmian Bupati Sleman menyempatkan diri meninjau masjid Nur Falah yang diikuti panitia dan undangan.
Sementara itu ketua panitia pembangunan masjid H. Ahmad Zulfan dalam laporannya antara lain menyampaikan bahwa maksud dan tujuan pembangunan masjid yaitu untuk memberikan tempat dalam melakukan ibadah, dan memberikan kepastian serta kebanggaan bagi umat Islam dalam kehidupan soaial keagamaan. Juga untuk menampung jamaah, karena banyaknya warga Gentan dan warga pendatang (anak kos) dengan harapan masjid Nur Falah menjadi masjid yang representatip bagi kepentingan sosial daan keagamaan. Sedang masjid itu sendiri dibangun mulai bulan Januari 2003 dan kondisi masjid sampai saat diresmikan ini baru mencapai 80%. Ukuran masjid itu sendiri 8 X 10 M ( dua lantai) dengan luas tanah 96 M2. Sedang untuk finishing pembangunan masjid sampai saat ini masih memerlukan biaya Rp. 111.000.000,- ( seratus sebelas juta rupiah). Ditambahkan pula bahwa pada peresmian ini juga ditandai dengan pemasangan Mustoko Masjid.