Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan serahkan 60 unit alat penyemprot disinfektan pada 25 Puskesmas di Kabupaten Sleman. Penyerahan dilakukan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dan Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun  didampingi Kepala Dinas Kesehatan dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman bertempat di Lapangan Pemda Sleman, Jumat (27/3/2020).

Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan penyerahan alat penyemprot tersebut untuk kepentingan penyemprotan disinfektan dalam upaya penanggulangan dan pemutusan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Alat penyemprot ini dibagikan ke Puskesmas yang kemudian diserahkan pada masing-masing kecamatan untuk digunakan bersama relawan.

“Alat ini kami serahkan pada puskesmas Karena penggerak utama kegiatan ini ada di kecamatan, tapi secara administratif barang-barang tersebut menjadi asset Dinkes Sleman dalam hal ini puskesmas,” kata Joko.

Dalam beberapa waktu belakangan ini menurut Joko penyemprotan disinfektan sudah dilakukan secara mandiri oleh masyarakat hingga tingkat padukuhan. Bantuan alat penyemprot  ini merupakan bentuk wujud dorongan dari Pemkab Sleman untuk terus melakukan penyemprotan secara rutin. ”Penyemprotan disinfektan ini tidak bisa hanya dilakukan sekali saja namun harus dilakukan secara rutin,” kata Joko.

Alat penyemprot tersebut juga dilengkapi dengan cairan disinfektan dan safety boots serta Alat Perlindungan Diri (APD) coverall.  Dinkes Sleman juga menyerahkan 2.500 topi perawat (nurse cap), 100 buah kacamata, 2.500 masker dan 100 buah apron medis pada masing-masing puskesmas di Kabupaten Sleman dan dua armada ambulan untuk Puskesmas Tempel I dan Puskesmas Ngaglik II. “Total apron yang dibagikan ada 2.500 buah apron untuk 25 puskesmas dan khusus bagi puskesmas rawat inap kami berikan 3.000 masker,” jelas Joko.

Pemberian APD tersebut menurut Joko karena pelayanan puskesmas sebagai Faskes tingkat pertama akhir-akhir ini meningkat. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pendatang atau pemudik berstatus sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP) sehingga pelayanan puskesmas menjadi sangat tinggi dan perlu penambahan APD. “Kami juga memberikan masker N95 pada masing-masing puskesmas, namun kondisi saat ini masih sangat terbatas sehingga kami baru bisa memberikan 20 buah pada masing-masing puskesmas,” tambah Joko.

Bupati menyambut baik kerja cepat dari Dinkes Sleman tersebut baik dalam pengadaan alat penyemprot disinfektan, APD maupun penambahan mobil ambulan. Pasalnya saat ini keperluan APD di Indonesia sangat tinggi dan cukup sulit mendapatkannya. APD tersebut sangat penting bagi tenaga medis sebaga garda terdepan penanganan virus corona. “Saat ini uang ada namun APD sulit didapatkan,” kata Sri Purnomo.

Sri Purnomo juga menjelaskan bahwa penyerahan alat penyemprot tersebut sebagai salah satu upaya untuk mendorong masyarakat mencegah penyebaran virus corona. Menurutnya Pemkab Sleman melalui BPBD telah memberikan edukasi pada masyarakat tentang pemanfaatan bahan disekitar lingkungan dalam pembuatan cairan disinfektan.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat masyarakat yang melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri di lingkungannya. “Saya mengucapkan terimakasih pada masyarakat atas kesadarannya dan bergerak cepat melakukan penyemprotan secara mandiri untuk memutus rantai penyebaran virus corona,” kata Sri Purnomo