Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki membuka secara resmi Pelatihan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia bagi Koperasi dan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) Kabupaten Sleman, Senin (24/2), bertempat di Hotel Grand Tjokro, Sleman. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Staf Khusus Presiden RI, Putri Tanjung, serta pelaku UMKM Kabupaten Sleman dan sejumlah pihak terkait lainnya.

Bupati Sleman dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Pustopo, mengatakan pihaknya menyambut baik dengan diadakannya kegiatan tersebut. Ia berharap koperasi dan UMKM memiliki kesiapan dan bekal sumber daya yang andal dalam menyikapi tantangan kekinian, terlebih di era industri 4.0 seperti saat ini. “Maka dengan kehadiran Bapak dapat memotivasi kami dalam upaya memajukan roda perekonomian Sleman melalui koperasi dan pengembangan UMKM”, ucapnya.

Dalam sambutan disebutkan bahwa jumlah koperasi di Sleman hingga akhir tahun 2019 mencapai 410 koperasi dengan jumlah anggota lebih dari 229 ribu orang, serta memperkerjakan lebih dari 2100 orang. Adapun dengan volume usaha mencapai Rp 1,7 trilyun, dan memiliki aset mencapai lebih dari 976 milyar. Dengan angka tersebut menurutnya mampu membagikan SHU mencapai lebih dari 25 milyar. Sedangkan UMKM di Kabupaten Sleman pada tahun 2020 terdapat 48.681 UMKM yang terdiri dari 47.611 usaha mikro, 1.026 usaha kecil dan 44 usaha menengah. Jumlah tersebut, lanjutnya, mampu memperkerjakan sebanyak 82.182 pekerja. Modal dan aset dari UMKM tersebut mencapai 1,094 Triliyun Rupiah dan mempunyai omset total mencapai 4,2 Triliyun Rupiah. “Melihat potensi UMKM yang besar ini, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui dinas terkait telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kapasitas untuk usaha mikro”, tuturnya.

Sementara Teten Masduki mengatakan bahwa Koperasi dan UMKM perlu terus didorong agar mampu bersaing. Menurutnya ada dua hal yang perlu dilakukan pelaku UMKM untuk meningkatkan usahanya. Pertama, menurutnya pelaku UMKM harus mampu mengembangkan produknya, seperti mampu mem-branding dan memasarkan produk tersebut. Selanjutnya menurutnya pelaku UMKM juga harus mempunyai mental seorang pengusaha yang selalu berorientasi untuk berkembang. “Untuk itu kita akan melakukan layanan konsultasi baik secara offline maupun online. Kita juga akan mengembangkan kemitraan dengan (perusahaan) yang besar agar ada transfer pengetahuan”, jelasnya.

Ada beberapa macam pelatihan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Sleman pada saat tersebut, diantaranya yaitu Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Manajemen Usaha/Bisnis, Pelatihan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi, Pelatihan Manajemen Organisasi dan Pengelolaan Koperasi, dan Pelatihan Vocational Bagi SDM KUMKM di Daerah Pariwisata. Pada kesempatan tersebut, Menteri Koperasi dan UKM secara simbolis melakukan pengalungan kartu identitas kepada peserta pelatihan serta memberikan bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat) BRI kepada pelaku UMKM.