Pemkab Sleman Bersinergi Atasi Kemiskinan Melalui Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sleman kembali menggelar Pekan Zakat Panutan Baznas Kabupaten Sleman Tahun 2020, (31/1), di Pendopo Parasamya, Sleman. Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, berharap kegiatan ini dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Sleman.
“Strategi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran diorientasikan pada keterpaduan dan sinergisme antar sektor”, kata Sri Muslimatun.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa zakat merupakan sumber keuangan yang sangat berpotensi dimanfaatkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Keharusan mengumpulkan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) telah tercantum dalam UU Zakat No. 38 Tahun 1999.
“Sinergitas ini terbukti mampu menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman dari 34.128 KK (9,48%) pada tahun 2018 menjadi 31.355 KK (8,77%) pada tahun 2019 atau turun 0,71%” jelasnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua BAZNAS Kabupaten Sleman, Kriswanto, mengungkapkan bahwa upaya meminimalkan kesenjangan dan mewujudkan keadilan sosial dibutuhkan sinergi, kolaborasi dan perhatian dari berbagai pihak. Berkat dukungan berbagai pihak tersebut, lanjut Kriswanto, terbukti zakat yang dihimpun BAZNAS Kabupaten Sleman terus meningkat.
“Jika pada tahun 2018 zakat yang dihimpun sebanyak Rp. 4.126.272.991, maka pada tahun 2019 meningkat menjadi Rp 4.920.806.457 yang berasal dari kurang lebih 4.000 orang. Adapun pentasarufan pada tahun 2019 sebesar Rp 4.756.476.206 atau sebesar 95,9% dengan jumlah penerima zakat sebanyak 9.921 orang” tutur Kriswanto.
Dalam acara yang mengangkat tema “Optimalisasi Penghimpunan Zakat untuk Kesejahteraan Umat” itu juga diluncurkan kartu NPWZ (Nomor Pokok Wajib Zakat) kepada pembayar zakat. Selain itu diikuti dengan peluncuran mobil ambulance yang merupakan hasil dari kerjasama antara Baznas Kabupaten Sleman, PT. BPR Bank Sleman Perseroda dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kabupaten Sleman.