Sri Muslimatun Ajak Pengelola TKA Menjadi Teladan Perilaku Hidup Bersih
Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman mensosialisasikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Minggu (26/1/2020). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Sleman ini diikuti oleh 100 ustadz-ustadzah dan pengelola Taman Kanak-Kanak Al Qur’an (TKA)/ Taman Pendidikan Al Qur’an (TPA).
Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sleman, Iriansya menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat khususnya ustadz-ustadzah dan pengelola TKA/TPA untuk membudayakan PHBS. Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Kesejahteraan Rakyat, Dr. Hj. Suci Iriani Sinuraya M.Si., MM dengan tema ‘Kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Sleman’. Narasumber kedua yaitu Dr. Supriyati, S.Sos, M.Kes dari Center For Behavior and Promotion (CHBP) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM dengan tema ‘Gaya Hidup Sehat Dalam Rangka Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)’. Narasumber ketiga yaitu Suryantoro BA, dengan tema ‘Kebijakan Pengelolaan Sampah dan Sanitasi di Kabupaten Sleman’. “Harapannya setelah menerima materi yang disampaikan dapat ditularkan pada keluarga, anak didik dan masyarakat,” kata Iriansya.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang hadir membuka sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat merupakan faktor penentu dalam upaya meningkatkan produktivitas pembangunan. Guna mendukung upaya mewujudkan visi pembangunan di bidang kesehatan dibutuhkan kesadaran masyarakat akan pola hidup yang sehat. “Oleh karena itu melalui sosialisasi ini diharapkan para ustadz-ustadzah dan pengelola TKA/TPA dapat mendorong dan menanamkan pada santrinya perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Muslimatun.
Lebih lanjut Muslimatun menuturkan bahwa upaya menanamkan kesadaran tersebut tidaklah mudah karena berkaitan dengan merubah perilaku dan kebiasaan masyarakat. Untuk itu perlu adanya langkah persuasive disertai dengan contoh nyata agar lingkungan sekitar dapat mengikuti pola PHBS. “Saya harapkan peserta sosialisasi ini dapat berperan aktif turut serta menumbuhkan kesadaraan jamaahnya untuk menerapkan PHBS,’’ tambah Muslimatun.