Setelah diumumkannya penurunan radius bahaya erupsi Merapi menjadi 10 kilometer untuk sebelah barat Kali Boyong dan 15 kilometer untuk sebelah timur Kali Boyong, Pelayanan di kecamatan Turi dan Pakem kembali seperti semula sejak hari Senin, 22 Nopember 2010.

Menurut Camat Turi, Susmiarto, pelayanan di kecamatan Turi sudah berjalan normal demikian pula dengan pelayanan di kantor-kantor pemerintah desa, semuanya telah berjalan seperti sediakala sejak Senin ini. Aktifitas warga masyarakat diatas radius 10 km sudah berjalan seperti biasa meskipun di sebagian rumah warga aliran listrik masih mati. Di desa Wonokerto, hanya dusun Tunggularum, Sempu dan Gondoarum saja yang listriknya masih mati, sedangkan desa Girikerto hanya Ngandong, Nganggring, Keloposawit, Kemirikebo dan Sukorejo saja yang belum berfungsi. Meskipun masih ada saluran air yang belum normal karena salurannya putus, saat ini pemerintah desa tengah menyiapkan tempat-tempat untuk kepentingan pengungsi.

Untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas Turi juga telah berfungsi dengan baik, bahkan pasar-pun juga berfungsi kembali. Sedangkan untuk pelayanan KUA baru hari Selasa 23 Nopember 2010 dimulai.

Hal yang sama juga disampaikan Camat Pakem, Drs. Budiharjo bahwa senin ini telah banyak masyarakat yang  meminta pelayanan di Kecamatan Pakem baik pelayanan KTP yang hilang, SKCK, surat keterangan status pengungsi maupun surat perjalanan. Pelayanan di pemerintah desa-pun juga berjalan seperti biasa. Sedangkan Pasar Pakem tengah melakukan pembersihan dari sampah-sampah dan sayuran yang busuk akibat ditinggal pada saat erupsi Merapi dan tidak sempat diselamatkan oleh pemiliknya. Dari Dinas Pasar direncanakan Pasar Pakem akan mulai beroperasi Rabu 24 Nopember 2010. Pelayanan kesehatan di Puskesmas pakem belum bisa dibuka kembali namun puskesmas pembantu di Purwobinangun dan Harjobinangun sudah mulai berfungsi. Barak pengungsian di Purwobinangun dan Candibinangun-pun juga mulai difungsikan meskipun masih ada juga pengungsi yang berada di stadion Maguwoharjo.