Bupati Sleman, Sri Purnomo, meresmikan unit usaha ekonomi produktif yang diinisiasi oleh BAZNAS Sleman, Z Mart, Jumat (26/12), bertempat di Masjid Baiturrahman, Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman. Z Mart atau kependekan dari Zakat Mart ini merupakan upaya BAZNAS Sleman untuk ambil bagian dalam mengatasi kemiskinan di Kabupaten Sleman.

Sri Purnomo menyebutkan bahwa hal ini merupakan langkah yang strategis yang telah diupayakan oleh BAZNAS Sleman. Menurutnya unit usaha yang didirikan di dalam komplek Masjid Baiturrahman Klidon ini akan dapat semakin meningkatkan kemakmuran masjid. Sebab selain sholat berjamaah, masyarakat nantinya juga dapat berbelanja kebutuhan sehari-hari di Z Mart tersebut. “Seperti kata Ketua Ta’mir Masjid tadi, semua hasil dari penjualannya juga digunakan untuk kesejahteraan jamaah”, ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas bersama untuk menekan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Sleman. Dikatakan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Sleman terus menurun dari tahun ke tahun. Tahun 2016 lalu tingkat kemiskinan di Kabupaten Sleman ada di angka 10,60 %. Kemudian pada tahun 2017 turun menjadi 9,48 %. Pada tahun 2018 turun menjadi 8,77%. “Semoga di akhir tahun 2019 ini angka tersebut bisa turun lagi” ungkap Sri Purnomo.

Sementara Ketua BAZNAS Sleman, Kriswanto, mengatakan bahwa Z Mart ini merupakan yang pertama kali diresmikan. Selain di Masjid Baiturrahman Klidon, ia mengatakan pihaknya juga tengah membangun dua Z Mart lainnya, yakni di Masjid Al Iman, Tepan, Bangunkerto, Turi, dan di Masjid Al Istiqomah, Murten, Tridadi, Sleman. Ia juga menargetkan di tahun 2020 setiap kecamatan minimal memiliki satu Z Mart.

“Sedangkan rencana jangka menengah, tahun 2025, target kami Z Mart ada di setiap desa yang berjumlah 86 desa. Dan rencana jangka panjang di tahun 2050 seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sleman yang berjumlah 2.012 masjid memiliki Z Mart”, kata Kriswanto pada peresmian unit usaha yang memiliki slogan “Belanja Anda Bernilai Sedekah” tersebut.