BNNK Sleman Kampanye STOP Narkoba Melalui Pagelaran Wayang Cakruk
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sleman kampanye STOP Narkoba melalui pertunjukan Wayang Cakruk di Balai Desa Sumberrejo, Tempel pada Sabtu (2/11/19). Pertunjukan ini menghadirkan dalang Ki Sumarno Purbo dan seniman Yati Pesek.
Kepala BNNK Sleman, AKBP Siti Alfiah menjelaskan bahwa kampanye anti narkoba melalui pagelaran kegiatan seni dan budaya dilakukan sebagai salah satu upaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dipilihnya desa Sumberrejo karena salah satu desa yang memiliki komitmen dan aktif dalam kegiatan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Pertunjukan seni ini merupakan pesta anti narkoba dengan tema Urip Iki Ora Suwe, Ojo Leno, Ojo Nyobo-nyobo Narkoba Marai Ilang Nyawane,” jelas Siti.
Dampak bahaya narkoba dari tahun ke tahun menurutnya semakin meningkat. Bahkan sudah sangat meresahkan dan membahayakan di lingkungan masyarakat. “Untuk memeranginya dibutuhkan gerakan masif dan kepedulian dari berbagai unsur masyarakat untuk bersinergi bersama BNN,” ujar Siti.
Sementara itu Bupati Sleman, Sri Purnomo yang hadir dalam acara tersebut mengaku sangat mendukung kampanye anti narkoba melalui pertunjukan seni. Wayang Cakruk tidak saja merupakan upaya menanamkan rasa cinta terhadap budaya namun juga upaya mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai moral untuk mengantisipasi peredaran narkoba di Sleman.
“Pertunjukan wayang merupakan salah satu komunikasi untuk menggambarkan dan menyampaikan pesan tentang bagaimana seharusnya manusia bertingkah laku dan berinteraksi dengan sesamanya,” kata Sri Purnomo.
Wayang Cakruk menurutnya merupakan hasil rekaan inovatif yang diperkenalkan sebagai media penyuluhan dan sosialisasi berbagai program dan kegiatan pemerintah. Cerita yang ditampilkan dalam pertunjukan wayang cakruk ini menonjolkan fragmen sisi sosial dan spiritual dengan bentuk wayang tersendiri sesuai penokohan cerita.
Sebelum pementasan wayang, Pemerintah Desa Sumberrejo melakukan deklarasi anti narkoba yang melibatkan berbagai unsure seperti aparat pemerintah desa, karang taruna, tokoh masyarakat dan TNI/Polri.