Tangkal Radikalisme, MUI Sleman Adakan Seminar Pancasila
Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sleman mengadakan seminar dengan tema “Pancasila sebagai Perekat Kerukunan Umat”, Selasa (15/10), di Aula Bappeda Sleman. Acara ini dibuka oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.
Seminar ini diikuti sebanyak 80 orang tokoh agama dan pimpinan lembaga keagamaan di Kabupaten Sleman. Diharapkan dengan diselenggarakannya seminar ini seluruh komponen masyarakat, terutama para tokoh masyarakat, dapat menjadi pelopor terealisasinya nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Sri Muslimatun dalam pidatonya mengatakan bahwa masyarakat yang kurang memahami nilai-nilai Pancasila akan cenderung bersikap individualistis. Selain itu kurangnya pengetahuan tentang Pancasila juga dapat membuat masyarakat kehilangan pegangan di tengah arus informasi global yang begitu deras.
“Pancasila harus terus menjadi a living ideology dalam menjawab tantangan masa depan”, ungkapnya.
Lebih lanjut Wakil Bupati Sleman menyebutkan bahwa Pancasila juga dapat menangkal ancaman radikalisme dan ekstrimisme. Maka dengan adanya seminar ini diharapkan para tokoh masyarakat dapat mengedukasi masyarakat agar semakin mencintai Pancasila sebagai ideolagi Negara. Sebab menurutnya bukan tidak mungkin akan muncul ide-ide untuk mengganti ideologi Pancasila jika tidak masyarakat tidak diedukasi dengan baik.
“Terlebih di Sleman ini ada sekitar 25 persen yang tidak ber-KTP Sleman. Ini juga tanggung jawab kita bersama”, jelasnya.
Sementara Arif Mahfud selaku Sekretaris Umum MUI Sleman menjelaskan kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mempersiapkan Pemilukada tahun 2020 agar berjalan damai. Maka menurutnya harus ada persamaan persepsi antar pemangku kepentingan agar kerukunan umat di masyarakat dapat terwujud.
“Ini sesuai dengan intruksi bapak Bupati Sleman untuk menciptakan kondisi yang harmonis. Maka salah satu peran MUI adalah mengumpulkan tokoh-tokoh agama”, tutur.
Pada kesempatan tersebut dihadirkan pula sejumlah narasumber, di antarnya Drs. H. Parwoto, MM (MUI Sleman), Drs. KH. Abdul Majid, M.Ag. (MUI Sleman) dan Joko Susilo (Polres Sleman).