Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) perlu hadir sebagai salah satu strategi informasi pendidikan di Kabupaten Sleman. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Sri Wantini dalam acara Workshop GSM di Ruang Rapat Ki Hajar, Disdik Kabupaten Sleman, Rabu (2/10/19).

Sri Wantini menuturkan bahwa pada prinsipnya sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari konsep sekolah sehat, aman dan ramah anak. Selain itu konsep GSM merupakan pengintegrasian berbagai kebijakan pendidikan menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, orang tua dan warga sekitar sekolah.

“Dengan begitu, sekolah menyenangkan menjadi tempat terbaik bagi setiap warga sekolah untuk mengekspresikan bakat minat dan prestasi yang dimilikinya,” kata Wantini.

Lebih lanjut Wantini mengatakan bahwa sekolah sebagai salah satu unit implementasi transformasi pendidikan tentunya memegang peran penting. Pemberian ruang untuk menumbuhkan potensi warga sekolah diperlukan untuk mengasah keterampilan menghadapi permasalahan dengan pola piker yang terbuka, kritis, kreatif, komunikatif, kolanoratif dan berkarakter dalam hal moral dan etos kerja.

“Sekolah diharapkan dapat mewujudkan suatu ekosistem sekolah yang kondusif dan menyenangkan serta memberi ruang bagi keunikan potensi peserta didik sekaligus pendidiknya,” ujarnya.

Menurutnya salah satu langkah awal yang akan ditempuh yaitu mendorong guru sebagai ujung tombak pendidikan di sekolah untuk mengubah cara mengajar. Hal ini dilakukan untuk lebih memerdekakan peserta didik dalam berpikir dan tidak hanya semata-mata mengasah hafalan yang merupakan kompetensi kognitif level bawah.

Selain itu, pola pembelajaran yang melatih keterampilan fokus dan keseimbangan emosional juga perlu ditingkatkan. “Keterampilan fokus dapat membantu pembelajar untuk memilih sesuatu sesuai dengan kompetensi dan bakatnya secara berjenjang dari tahap awal hingga akhir,” jelas Wantini.

Wantini menambahkan bahwa  penyelenggaraan workshop dan pelatihan GSM dilakukan sebagai langkah diseminasi bagi pemangku kepentingan di sekolah dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

Workshop yang diikuti oleh 75 peserta  dari 25 sekolah tingkat TK, SD dan SMP ini diselenggarakan selama tiga hari, yaitu tanggal 2-4 Oktober 2019. Dalam workshop ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara Disdik Kabupaten Sleman dengan Yayasan Gerakan Sekolah Menyenangkan

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sumadi yang hadir membuka workshop tersebut menjelaskan bahwa GSM merupakan sebuah program inovatif pembelajaran yang bertujuan untuk melakukan transformasi pola pendidikan formal menjadi lebih kolaboratif, inklusif, dan menarik guna mendorong kemampuan diri para siswa.

“Melalui program GSM ini, kita merumuskan dan merealisasikan konsep sekolah menyenangkan yang memberi ruang tumbuhnya keunikan potensi setiap peserta didik,” jelasnya.

Pada dasarnya pelaksanaan GSM ini menurutnya merupakan aplikasi dari nilai-nilai ajaran pendidikan Ki Hadjar Dewantoro yang menyebutkan bahwa sekolah adalah taman, tempat yang menyenangkan untuk bermain dan belajar. Berkenaan dengan hal tersebut Sumadi mengajak peserta yang hadir untuk berupaya mengubah lingkungan, budaya serta cara mengajar dengan menghadirkan metode pendidikan yang memanusiakan, memerdekakan nalar serta memenuhi kodrat serta batin anak didik.

“Hal ini perlu kita lakukan agar mereka siap menghadapi tantangan kedepan dunia yang berubah sangat cepat dan tidak menentu,” tambahnya.