Menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1440 H, Bupati Sleman Sri Purnomo beserta  Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta melakukan pantauan harga dan bahan berbahaya di Pasar Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (29/5/2019). Dalam pantauan tersebut Sri Purnomo menyatakan bahwa secara umum harga bahan pangan di Pasar Jangkang masih stabil. Pantauan tersebut seperti daging, ayam, telur, beras. Selain itu, Ia pun menegaskan ketersedian produk komoditas di tingkat distributor aman hingga menjelang lebaran. “Harga tidak naik, daging masih sementara 120ribu,” paparnya.

Ia juga menghimbau kepada warga masyarakat untuk belanja sesuai dengan kebutuhannya, karena menurutnya hal tersebut dapat mempengaruhi tingginya harga bahan pokok di pasaran.

Salah satu tujuan diselenggarakannya pantauan ini juga untuk memonitoring makanan yang mengandung bahan berbahaya, seperti, seperti formalin, borak, dan rhodamin B. Pada pantauan ini sejumlah bahan berbahaya ditemukan pada seperti pada kerupuk, mie, dan teri nasi. Makanan yang menjadi temuan langsung di amankan dan penjual diberikan pembinaan dan pemahaman tentang makanan sehat. Ia berharap BPPOM Yogyakarta dapat segera menindaklanjuti temuan tersebut, termasuk menghentikan mata rantai peredaran makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut.“Hal tersebut guna memberikan jaminan kepada masyarakat agar makanan itu aman dikonsumsi,” kata Sri Purnomo.

Kepala BBPOM Yogyakarta Rustyawati mengatakan dari 26 sample hampir 20% mengandung bahan berbahaya. “Teri nasi selalu positif formalin, cumi kering, kerupuk karak, dan mie mengandung boraks,” katanya. Ia mengakui banyaknya ditemukan makanan mengandung bahan berbahaya dipasar salah satu faktornya dikarenakan kurangnya informasi dan edukasi tentang produk yang dijual oleh pedagang. “Maka daripada itu kami berikan edukasi dan peringatan kepada pedangang yang didapati menjual makanan mengandung bahan berbahaya,” tambahnya.

4 Attachments