162 Guru Terima Sertifikat Pendidik
Sebanyak 162 orang guru tingkat TK-SMP terima sertifikat pendidik bagi guru Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), Selasa (26/2/19) di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Sleman. Penyerahan sertifikat secara simbolis dilakukan oleh Wakil Bupati Sleman didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman pada tiga orang perwakilan guru.
Kepala Disdik Kabupaten Sleman, Sri Wantini menjelaskan bahwa jumlah guru penerima sertifikat tersebut berdasarkan data kelulusan peserta Ujian Tulis Nasional (UTN) ulang tahun 2016 dan 2017 yang lulus di tahun 2018. Adapun rincian penerima sertifikat UTN ulang untuk tahun 2016 yaitu 2 orang PNS guru SD. Sementara untuk UTN ulang 2017 yaitu 58 orang non PNS guru TK, 28 orang non PNS guru SD, 58 orang PNS guru SD, 14 orang non PNS guru SMP dan 2 orang PNS guru SMP.
Wantini menjelaskan Berdasarkan Undang-Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional salah satunya dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pendidik.
“Sertifikat pendidik diperoleh setelah guru mengikuti tahapan proses sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud,” jelasnya.
Wakil Bupati Sleman dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan bahwa sertifikat pendidik bagi guru membuktikan kompetensi para guru yang menerimanya. Menurutnya untuk menjaga mutu pendidikan di Indonesia, proses belajar mengajar saja itu tidak cukup. Harus ada unsur masukan yang memadai, salah satunya adalah tenaga pengajar.
“Bukan hanya jumlah guru yang cukup akan tetapi juga berkompeten. Kompetensi hari ini dibuktikan dan diwujudkan dalam bentuk sertifikat yang diterima para guru,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Muslimatun juga berpesan agar para guru tidak hanya memfokuskan pada pendidikan akademis saja, namun juga diimbangi dengan pendidikan karakter. “Pendidikan karakter ini sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai moral pada anak-anak kita. Pendidikan karakter tidak hanya di sekolah saja, namun juga dimulai dari keluarga dan juga lingkungan,” kata Muslimatun.