Perbaikan Empat Jembatan, Jalan Gito-Gati Mulai Ditutup
Penutupan Jalan Gito-Gati Sleman resmi dimulai Rabu (6/2/19). Penutupan ini dalam rangka pembangunan empat jembatan yaitu Gondanglegi, Tambakrejo, Tlacap, dan Denggung yang berada di sepanjang Jl. Gito-Gati.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral DIY, Bambang Sugaib menjelaskan bahwa pembangunan jembatan Gondanglegi dan Tambakrejo ditargetkan selesai pada akhir Mei 2019. Sedangkan jembatan Tlacap dan Denggung ditargetkan selesai hingga akhir Juli 2019.
Menurutnya Jembatan Denggung dan Tlacap yang dibangun sejak tahun 1984 tersebut kondisinya sudah cukup membahayakan dan perlu diperbaiki. “Berdasarkan hasil inventarisasi dan survey yang kami lakukan, kondisi konstruksi bagian bawah jembatan tersebut sudah cukup membahayakan karena mulai mengalami kerusakan dan berpotensi mengalami longsor,” ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menegaskan bahwa jalur tersebut ditutup untuk umum. Namun pihaknya saat ini sedang membangun jembatan darurat yang bisa dimanfaatkan oleh kendaraan roda dua. Khusus untuk jembatan Denggung dan jembatan Tlacap dengan kondisi medan di sisi kanan dan kirinya curam serta sempit, pihaknya hanya bisa membangun jembatan roda dua yang bisa diakses sepeda motor.
“Dengan jembatan darurat ini paling tidak interaksi masyarakat dikedua wilayah bisa tetap berlangsung,” kata Bambang.
Sementara itu Bagas Senoadji, Kasi Manajemen Lalu Lintas Dishub DIY mengatakan bahwa pengaturan siklus simpang Denggung, Beran dan Kamdanen sudah dirubah fasenya. Untuk simpang Denggung dan Kamdanen yang semula empat fase dirubah menjadi tiga fase. “Untuk simpang Beran, fase tidak dilakukan perubahan. Namun dilakukan penambahan siklus waktu hijaunya. Dimana waktu hijau awalnya 10 detik kita tambah menjadi 25 detik dengan tujuan arus lalu lintas dari timur bisa semuanya habis ke barat,” jelas Bagas.
Bagas menambahkan bahwa dalam pengalihan jalur ini akan ada penambahan rambu-rambu yang dievaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin mudah memperoleh informasi dengan banyaknya rambu yang dipasang.
“Memang diawal adanya penutupan jalan masyarakat belum merubah mindsetnya. Biasanya satu minggu itu akan mengalami kemacetan. Namun setelah itu akan berjalan karena masyarakat sudah terinfokan dan akan menyesuaikan pola perjalanannya,” jelasnya
Pengalihan Jalan Jogja-Magelang akan ada 4 alternatif yaitu yang pertama, dari utara melewati Jl. Turi, Jl. Pendowo – Kepitu, Jl. Notosukarjo sampai Jalan Palagan Tentara pelajar. Kemudian yang kedua, Jl. Pandowoharjo, Jl. Notosukarjo ke Jl. Palagan Tentara Pelajar. Ketiga Jl. Mulungan Baru, Jl. Griya Taman Asri, Jl. Notosukarjo ke Jl. Palagan Tentara Pelajar kemudian alternatif terakhir yaitu Jl. Mulungan Baru, Jl. Prawiro Sudiyono, Jl. Jatirejo, Jl. Palagan Tentara Pelajar.