Tokoh Agama Diharapkan Menjadi Fasilitator Untuk Meminimalisir Konflik
Dalam rangka menyamakan persepsi tokoh-tokoh agama dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Bagian Kesejahteraan Setda Kabupaten Sleman selenggarakan Pembinaan Rohani Tokoh-Tokoh Agama Islam di Aula lantai III Kantor Kemenag Kabupaten Sleman, Rabu (30/1/19).
Kabag Kesra Setda Kabupaten Sleman, Iriansya menjelaskan bahwa pembinaan tersebut dilaksanakan karena tokoh agama memiliki pengaruh yang sangat besar dalam masyarakat. Segala keputusan meliputi hukum, sosial, agama maupun politik sebagian masyarakat masih mengacu pada anjuran tokoh agama.
“Tokoh agama diharapkan tampil sebagai fasilitator dalam meminimalisir segala bentuk konflik yang terjadi. Setiap kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan petunjuk dan pedoman kehidupan yang menyejukkan hati serta sedikit banyak ikut menentukan kebijakan di masyarakat,” jelas Iriansya dalam kegiatan yang dihadiri oleh tokoh Islam dari unsur Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, LDII, Aisyiah dan Muslimat NU tersebut.
Iriansya mengatakan bahwa pada tahun 2019 ini pihaknya memfasilitasi pembinaan semua tokoh agama. Pembinaan dilakukan pada 75 orang tokoh agama Islam sebanyak empat kali, 55 orang tokoh agama Katolik sebanyak du kali, 55 orang tokoh agama Kristen sebanyak dua kali, 30 orang tokoh Hindu sebanyak dua kali dan 30 orang tokoh Budha sebanyak satu kali.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun yang membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa pembinaan tokoh agama merupakan upaya untuk menyamakan persepsi dan mencegah konflik di masyarakat. “Seperti beberapa waktu lalu sempat terjadi letupan-letupan konflik di Kabupaten Sleman, yang ternyata dibuat oleh tamu-tamu kita dari luar Sleman. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu penanaman karakter melalui tokoh-tokoh agama,” kata Muslimatun.
Menurutnya tokoh agama merupakan figur yang dapat diteladani. Mereka memiliki peran strategis sebagai agen perubahan sosial dan mampu memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang toleransi intern umat beragama maupun antar umat beragama.
“Saya yakin tokoh agama sudah tidak disangsikan lagi ilmu agamanya dan memiliki pengaruh di masyarakat. Saya berharap tokoh agama dapat membantu upaya pemerintah dalam menjaga kondusifitas,” tuturnya.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk pertama kalinya di tahun 2019 ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Kepala Kemenag Kabupaten Sleman, Saban Nurani dengan tema ‘Peran Tokoh-Tokoh Islam Dalam Mensosialisasikan Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah Dalam Bidang Keagamaan di Kabupaten Sleman. Narasumber kedua yaitu Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yayan Suryana dengan tema materi ‘Membangun Toleransi Kehidupan Beragama di Kabupaten Sleman’. Narasumber ketiga yaitu Dosen Universitas Islam Indonesia, Muhammad Sularno dengan tema materi ‘Peran Tokoh-Tokoh Islam Dalam Menjaga dan Meningkatkan Ukhwah Islamiyah di Kabupaten Sleman’.